kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Harga Minyak Turun Setelah Melonjak 1% di Awal Pekan


Selasa, 27 Februari 2024 / 11:24 WIB
Harga Minyak Turun Setelah Melonjak 1% di Awal Pekan
ILUSTRASI. Penurunan harga menyusul kenaikan lebih dari 1% yang terjadi Senin (26/2).


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak turun pada Selasa (27/2) siang. Penurunan harga menyusul kenaikan lebih dari 1% yang terjadi Senin (26/2).

Selasa (27/2) pukul 11.12 WIB, harga minyak WTI kontrak April 2024 di New York Mercantile Exchange turun 0,09% ke US$ 77,51 per barel. Sedangkan harga minyak Brent kontrak April 2024 turun 0,10% ke US$ 82,45 per barel.

Harga minyak kemarin menguat karena gangguan pengiriman memicu kekhawatiran pasokan. Kelompok Houthi terus melakukan serangan terhadap pengiriman minyak di Laut Merah. Meskipun perang Israel-Hamas tidak secara signifikan membatasi pasokan minyak, perang ini telah meningkatkan tarif pengangkutan dan waktu pengiriman, sehingga menyebabkan minyak berada di perairan lebih lama.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kemarin mengatakan bahwa ia berharap gencatan senjata dalam konflik Israel-Hamas di Gaza dapat dimulai pada hari Senin depan. Pihak-pihak yang bertikai tampaknya mencapai kesepakatan selama negosiasi di Qatar yang juga bertujuan untuk menengahi pembebasan sandera.

Di depan umum, Israel dan Hamas terus mengambil sikap yang berjauhan mengenai kemungkinan gencatan senjata.

Sementara itu, Presiden Federal Reserve Bank Kansas City Jeffrey Schmid pada hari Senin menggunakan pidato pertamanya mengenai kebijakan untuk memberi sinyal bahwa dia, seperti sebagian besar rekan bank sentralnya, tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga. Biaya pinjaman yang tinggi biasanya mengurangi pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×