kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -21.000   -1,08%
  • USD/IDR 16.319   9,00   0,06%
  • IDX 7.792   185,77   2,44%
  • KOMPAS100 1.105   23,32   2,16%
  • LQ45 823   23,67   2,96%
  • ISSI 258   4,00   1,58%
  • IDX30 426   12,56   3,04%
  • IDXHIDIV20 488   14,77   3,12%
  • IDX80 123   2,78   2,31%
  • IDXV30 127   1,15   0,91%
  • IDXQ30 137   4,21   3,18%

Harga Minyak Turun, Pasar Menunggu Laporan EIA dan Antisipasi Penurunan Permintaan


Rabu, 13 Agustus 2025 / 05:05 WIB
Harga Minyak Turun, Pasar Menunggu Laporan EIA dan Antisipasi Penurunan Permintaan
ILUSTRASI. Ilustrasi Pompa angguk tambang minyak. Harga minyak dunia melemah seiring sikap hati-hati pelaku pasar yang tunggu laporan inventaris dari Badan Informasi Energi Amerika Serikat (EIA).


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - HOUSTON. Harga minyak dunia melemah pada perdagangan Selasa (12/8) seiring sikap hati-hati pelaku pasar yang menunggu laporan inventaris dari Badan Informasi Energi Amerika Serikat (EIA). 

Pasar juga mulai mengantisipasi penurunan permintaan menjelang berakhirnya musim mengemudi musim panas pada awal September.

Kontrak berjangka minyak mentah Brent ditutup di level US$ 66,12 per barel, turun 51 sen atau 0,77%. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir di US$ 63,17 per barel, turun 79 sen atau 1,24%.

“Penurunan harga kali ini lebih dipengaruhi faktor musiman,” ujar John Kilduff, mitra di Again Capital. 

Baca Juga: Harga Minyak Turun, Pasar Pantau Perundingan AS–Rusia soal Ukraina

Ia menambahkan, tidak ada dorongan berarti dari pasar saham maupun laporan inflasi positif yang biasanya mendukung ekspektasi penurunan suku bunga.

Biro Statistik Tenaga Kerja AS mencatat, harga konsumen naik pada Juli, dipicu kenaikan biaya impor akibat tarif. Lonjakan tersebut menjadi yang tertinggi dalam enam bulan terakhir untuk salah satu ukuran inflasi inti.

Menurut Kilduff, permintaan solar yang sebelumnya mendorong konsumsi minyak mulai melemah. Laporan inventaris dari American Petroleum Institute (API) dan EIA, yang dirilis masing-masing pada Selasa dan Rabu, diperkirakan akan menunjukkan indikasi penurunan permintaan.

Prospek Produksi dan Permintaan

OPEC dan EIA dalam prospeknya memperkirakan produksi minyak global akan meningkat tahun ini, namun produksi AS diproyeksikan turun pada 2026, sementara wilayah lain justru akan menambah pasokan minyak dan gas alam.

Laporan bulanan OPEC pada Selasa memproyeksikan permintaan minyak global 2026 naik 1,38 juta barel per hari (bph), atau 100.000 bph lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya. Proyeksi untuk 2025 tidak berubah.

EIA memperkirakan produksi minyak mentah AS akan mencapai rekor 13,41 juta bph pada 2025 berkat peningkatan produktivitas sumur. 

Baca Juga: Harga Minyak Turun Tipis di Tengah Ketidakpastian Geopolitik

Namun, harga minyak yang lebih rendah diperkirakan akan menekan produksi pada 2026 menjadi 13,28 juta bph — penurunan pertama sejak 2021 bagi produsen terbesar dunia itu.

Harga acuan minyak Brent diperkirakan rata-rata US$ 51 per barel tahun depan, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya US$ 58 per barel, setelah OPEC dan sekutunya mempercepat peningkatan produksi.

Di sisi geopolitik, Presiden AS Donald Trump memperpanjang gencatan perang tarif dengan China hingga 10 November 2025, menunda pengenaan bea masuk besar terhadap barang-barang asal Tiongkok menjelang musim belanja akhir tahun di AS.

Selain itu, Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan bertemu di Alaska pada Jumat untuk membahas upaya mengakhiri perang Rusia-Ukraina.

Baca Juga: Harga Minyak Turun dari Puncak Dua Pekan Rabu (9/7), Brent ke US$69,95

Menurut catatan Commerzbank, jika pertemuan tersebut menghasilkan gencatan senjata atau kesepakatan damai, Trump kemungkinan akan menangguhkan tarif sekunder terhadap India yang diumumkan pekan lalu. 

Namun, jika tidak tercapai kesepakatan, sanksi terhadap pembeli minyak Rusia lainnya, seperti Tiongkok, berpotensi diperketat.

Selanjutnya: Rupiah Tertekan Jelang Rilis Data Inflasi AS, Cek Proyeksinya untuk Rabu (13/8/2025)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×