kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Harga Minyak Turun ke Level Terendah Lebih dari 4 Bulan


Selasa, 04 Juni 2024 / 20:33 WIB
Harga Minyak Turun ke Level Terendah Lebih dari 4 Bulan
ILUSTRASI. Harga minyak turun lebih dari US$ 1 pada hari Selasa di tengah skeptisisme terhadap keputusan OPEC+.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak turun lebih dari US$ 1 pada hari Selasa di tengah skeptisisme terhadap keputusan OPEC+ untuk meningkatkan pasokan akhir tahun ini ke pasar global. Padahal, permintaan telah menunjukkan tanda-tanda melemah.

Memperpanjang kerugian dari level terendah empat bulan di hari sebelumnya, harga minyak mentah berjangka Brent turun US$ 1,13 atau 1,4% menjadi US$ 77,23 per barel pada Selasa (5/6) pukul 19.10 WIB. Kemarin, harga minyak Brent ditutup di bawah US$ 80 untuk pertama kalinya sejak 7 Februari, setelah jatuh lebih dari 3%.

Pada titik terendahnya pada hari Selasa, harga minyak Brent diperdagangkan pada US$ 76,76 per barel. Level ini kurang dari US$ 2 dari titik terendah tahun 2024 sebesar US$ 74,79 pada awal Januari.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun US$ 1,21 atau 1,6% menjadi US$ 73,01 per barel. WTI pada hari Senin turun 3,6% dan menetap di dekat level terendah empat bulan.

Baca Juga: Setelah Juni, Masyarakat Siap-siap Tarif Listrik akan Naik?

OPEC+ pada hari Minggu sepakat untuk memperpanjang sebagian besar pengurangan produksi minyak mereka hingga tahun 2025. Tetapi, OPEC+ memberikan ruang bagi pemotongan sukarela dari delapan anggota untuk dibatalkan secara bertahap mulai bulan Oktober.

“Reaksi pasar menyedihkan bagi siapa pun yang memproduksi minyak dan memberikan kegembiraan yang besar bagi konsumen,” kata Tamas Varga dari pialang minyak PVM kepada Reuters.

Pelonggaran yang direncanakan pada bulan Oktober menambah kegelisahan mengenai kelebihan pasokan ke pasar. Para pelaku pasar sudah khawatir mengenai suku bunga tinggi yang menghambat aktivitas ekonomi global. Sinyal-sinyal suram dari negara-negara besar seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Eropa menunjukkan bahwa minat mereka terhadap minyak mungkin tidak akan berkurang sepanjang sisa tahun ini. Selain itu, pasokan juga meningkat dari produsen non-OPEC seperti AS.

Baca Juga: Harga Minyak Turun US$1 di Tengah Kekhawatiran Lonjakan Pasokan, WTI ke US$72,99

"Dengan adanya slogan 'berita buruk adalah berita buruk', bukti lebih lanjut pelemahan ekonomi dapat menyebabkan harga minyak lebih rendah, berpotensi membuka jalan bagi pengujian ulang kisaran harga sebulan yang lebih rendah di level US$ 72," kata ahli strategi IG Yeap Jun Rong.

Pemerintah AS akan merilis data persediaan dan pasokan produk pada hari Rabu.

Pasokan produk, yang dianggap sebagai proksi permintaan, akan menunjukkan berapa banyak bensin yang dikonsumsi sekitar akhir pekan Memorial Day, awal musim mengemudi di AS.

"Bagaimana permintaan minyak akan berkembang pada kuartal mendatang... mungkin menjadi hal yang krusial," kata Carsten Fritsch, analis di Commerzbank.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Sales Mastery [Mau Omzet Anda Naik? Ikuti Ini!] Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×