kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,39   2,75   0.30%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Minyak Turun di Tengah Prediksi Peningkatan Pasokan


Senin, 15 Agustus 2022 / 07:48 WIB
Harga Minyak Turun di Tengah Prediksi Peningkatan Pasokan
ILUSTRASI. Lonjakan harga minyak yang dimulai pada perang Rusia-Ukraina Maret lalu mulai mereda.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lonjakan harga minyak yang dimulai pada perang Rusia-Ukraina Maret lalu mulai mereda. Bahkan, dua kontrak minyak acuan terus bergerak di bawah level US$ 100 per barel sejak awal Agustus 2022.

Senin (15/8) pukul 7.25 WIB, harga minyak WTI kontrak September 2022 di New York Mercantile Exchange turun 0,34% ke US$ 91,78 per barel. Sedangkan harga minyak Brent kontrak Oktober 2022 di ICE Futures turun 0,38% ke US$ 97,78 per barel.

Saudi Aramco siap untuk meningkatkan produksi minyak mentah hingga kapasitas maksimumnya 12 juta barel per hari (bph) jika diminta oleh pemerintah Arab Saudi, kata kepala eksekutif perusahaan minyak negara itu, Minggu.

Baca Juga: Harga Emas Masih Bergerak di Sekitar US$ 1.800 pada Awal Pekan

CEO Aramco Amin Nasser mengatakan bahwa permintaan minyak global sehat dan pelonggaran pembatasan Covid-19 China serta peningkatan dalam industri penerbangan dapat menambah permintaan.

"Ada permintaan yang sehat dengan kapasitas cadangan yang sangat terbatas yang tersedia saat ini dan kami yakin dengan kemampuan kami untuk meningkatkan hingga 12 juta barel per hari setiap kali ada kebutuhan atau panggilan dari pemerintah atau dari kementerian energi untuk meningkatkan produksi," kata Nasser. 

Harga minyak Brent pekan lalu naik lebih dari 3%, menutup sebagian dari penurunan 14% pekan sebelumnya yang merupakan penurunan terbesar sejak April 2020. Penurunan harga minyak disebabkan oleh kekhawatiran bahwa kenaikan inflasi dan kenaikan suku bunga akan memukul pertumbuhan ekonomi dan permintaan bahan bakar.

"Sementara inflasi yang memuncak telah memberikan beberapa daya tarik untuk aset berisiko akhir-akhir ini, pergerakan harga minyak yang lebih terukur sejak Juni menunjukkan bahwa ada kehati-hatian mengingat prospek permintaan yang mendung," kata Yeap Jun Rong, ahli strategi pasar di IG kepada Reuters.

Baca Juga: Prediksi IHSG Hari Senin (15/6) Naik, Daftar Saham yang Perlu Dipantau ADRO ITMG Dll

Pada Kamis lalu, OPEC memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan minyak dunia pada tahun 2022 sebesar 260.000 barel per hari (bph). OPEC memperkirakan permintaan minyak meningkat sebesar 3,1 juta barel per hari tahun ini.

Prediksi OPEC bertentangan dengan pandangan dari International Energy Agency (IEA) yang menaikkan perkiraan pertumbuhan permintaan menjadi 2,1 juta barel per hari. Prediksi IEA mengacu pada peralihan gas-ke-minyak dalam pembangkit listrik sebagai akibat dari melonjaknya harga gas.

"Ada banyak ketidakpastian permintaan dalam jangka pendek. Sampai itu diselesaikan, pasar akan seperti ini untuk sementara waktu," kata Justin Smirk, ekonom senior di Westpac.

Baca Juga: Konsumsi Melonjak, Komisi VII DPR Dorong Perbaikan Skema Subsidi BBM

IEA menaikkan prospek pasokan minyak Rusia sebesar 500.000 barel per hari untuk paruh kedua 2022. Tapi, IEA memprediksi OPEC akan kesulitan untuk meningkatkan produksi.

"Gambaran bersih yang dilukis IEA adalah campuran," kata analis Commonwealth Bank Vivek Dhar. Dia menambahkan, pasokan Rusia lebih tangguh daripada prediksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×