kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Emas Masih Bergerak di Sekitar US$ 1.800 pada Awal Pekan


Senin, 15 Agustus 2022 / 06:58 WIB
Harga Emas Masih Bergerak di Sekitar US$ 1.800 pada Awal Pekan
ILUSTRASI. Senin (15/8) pukul 6.50 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.799,57 per ons troi, turun 0,15% dari akhir pekan lalu.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas spot turun ke bawah level US$ 1.800 per ons troi di awal pekan ini meski harga emas spot menguat. Senin (15/8) pukul 6.50 WIB, harga emas spot berada di US$ 1.799,57 per ons troi, turun 0,15% jika dibandingkan dengan posisi akhir pekan lalu US$ 1.802,40 per ons troi.

Sedangkan harga emas kontrak Desember 2022 di Commodity Exchange naik tipis 0,02% ke US$ 1.815,90 per ons troi. Penurunan imbal hasil surat utang negara Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu penyokong harga emas.

Menurut data Bloomberg, yield US Treasury tenor 10 tahun akhir pekan lalu turun tipis ke 2,83%. Penurunan imbal hasil ini menyebabkan minat investasi emas sedikit meningkat.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini (Senin, 15 Agustus 2022) Antam dan UBS di Pegadaian

Pergerakan harga emas yang cenderung mendatar di awal pekan ini disebabkan oleh kenaikan harga emas yang telah mencapai empat pekan berturut-turut. 

"Pasar emas melihat sejumlah short-covering dan didukung oleh imbal hasil yang lebih rendah," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities kepada Reuters

Investor mengevaluasi apakah perlambatan nyata dalam kenaikan inflasi AS dapat mengurangi kecepatan kenaikan suku bunga Federal Reserve. Data yang dirilis pekan lalu menunjukkan bahwa inflasi di AS telah mereda. 

Baca Juga: Harga Emas Antam Ada di Level Rp 990.000 Per Gram Pada Hari Ini (14/8)

Setelah itu, pelaku pasar menurunkan ekspektasi kenaikan suku bunga agresif oleh The Fed. Namun, komentar Fed baru-baru ini terus menjadi hawkish dan telah menahan harga logam mulai di sekitar level US$ 1.800. 

"Rally emas, setelah angka CPI yang lebih dingin, berhenti di jalurnya karena pasar percaya inflasi akan terus menjadi masalah. Pembicara Fed juga menyarankan mereka tidak mampu melepaskan perang melawan inflasi," tambah Melek. 

"Meningkatnya selera risiko seperti yang terlihat melalui lonjakan saham dan imbal hasil obligasi, sejauh ini mencegah emas menembus resistance utama di atas US$ 1.800," kata analis Saxo Bank, Ole Hansen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×