Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak terkoreksi setelah menyentuh level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir. Harga dua kontrak minyak kompak naik ke level tertinggi sejak Maret 2020 pada perdagangan Jumat (4/12).
Senin (7/12) pukul 7.29 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari 2021 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 45,98 per barel. Harga minyak tersebut turun 0,60% ketimbang harga akhir pekan lalu pada US$ 46,26 per barel.
Sedangkan harga minyak brent untuk pengiriman Februari 2020 di ICE Futures berada di US$ 49 per barel, turun 0,51% dari harga penutupan perdagangan Jumat lalu pada US$ 49,25 per barel.
Ekspektasi paket stimulus Amerika Serikat (AS) menjadi salah satu penyokong kenaikan harga minyak selain adanya vaksinasi corona yang segera diluncurkan di beberapa negara. "Harga minyak naik meski diwarnai sejumlah kondisi bearish," kata Bob Yawger, director of energy futures Mizuho kepada Reuters.
Baca Juga: Kurs rupiah berpotensi menguat lagi pada Senin (7/12)
Selain itu, OPEC+ juga memperkecil pelonggaran atas pemangkasan produksi. Awalnya, OPEC+ berencana mengurangi pemangkasan produksi sebesar 2 juta barel per hari menjadi 5,5 juta barel per hari mulai Januari.
Tapi pada pertemuan pekan lalu, OPEC+ memutuskan hanya mengurangi pemangkasan sebesar 500.000 barel per hari. Sehingga total pemangkasan mulai bulan depan sebesar 7,2 juta barel per hari dari posisi saat ini 7,7 juta barel per hari.
Sejumlah analis melihat potensi kekurangan pasokan minyak meski kuota pasokan akan lebih tinggi. Tapi, sejumlah analis lain memperkirakan pasokan minyak masih akan berlebih. Analis Wood Kackenzie memperkirakan jika kenaikan produksi berlanjut hingga Maret, ada kemungkinan kelebihan pasokan 1,6 juta barel per hari di kuartal pertama.
Baca Juga: Harga emas turun lagi pada awal pekan kedua Desember
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News