kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,64   6,79   0.75%
  • EMAS1.395.000 0,87%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Kurs rupiah berpotensi menguat lagi pada Senin (7/12)


Senin, 07 Desember 2020 / 07:12 WIB
Kurs rupiah berpotensi menguat lagi pada Senin (7/12)
ILUSTRASI. Kurs rupiah berpotensi menuju penguatan ke Rp 14.000 per dolar AS.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah diperkirakan menguat pada hari ini, melanjutkan kenaikan yang terjadi akhir pekan lalu. Jumat (6/12), kurs spot rupiah menguat 0,25% ke Rp 14.105 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara, kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukkan pelemahan tipis rupiah 0,03% ke Rp 14.182 per dolar AS. 

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memperkirakan, rupiah berpeluang menguat ke arah Rp 14.000 per dolar AS dengan potensi resistance di Rp 14.180 per dolar AS pada Senin (7/12). Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga memperkirakan penguatan rupiah di rentang Rp 14.040 per dolar AS-Rp 14.150 per dolar AS. 

Josua mengatakan, pemulihan ekonomi yang ditunjukkan dari ekonomi AS menjadi penyokong kurs rupiah hari ini. Selain itu, sentimen positif juga datang dari perkembangan stimulus fiskal AS dan persetujuan penggunaan vaksin di Inggris. Josua mengatakan, kabar positif dari stimulus fiskal AS juga turut mendorong pelaku pasar masuk ke pasar obligasi dan menyokong rupiah.

Baca Juga: IHSG berpeluang menguat hari ini (7/12), simak saham rekomendasi Binaartha Sekuritas

Data tenaga kerja AS menjadi sentimen positif pada pemulihan ekonomi Paman Sam. Pelaku pasar mulai percaya diri masuk ke aset berisiko sehingga kurs rupiah berpotensi menguat. 

Jumat (4/12) malam, data average hourly earning periode November naik 0,3% secara bulanan, lebih tinggi daripada proyeksi di 0,1%. Selain itu, data pengangguran AS juga hanya naik 6,7% lebih rendah dari proyeksi di 6,8%. Namun, data non farm employment change dirilis lebih rendah di 245.000 dari proyeksi di 480.000. 

Ariston menilai data tenaga kerja AS yang cenderung membaik menunjukkan pemulihan ekonomi. Alhasil, pelaku pasar terdorong untuk masuk ke aset berisiko demi mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi.

Baca Juga: Harga emas turun lagi pada awal pekan kedua Desember

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×