Sumber: Reuters,Bloomberg | Editor: Anna Suci Perwitasari
Selain itu, angin segar yang dihenbuskan CEO Saudi Aramco Amin Nasser masih terasa. Nasser mengatakan, dia melihat permintaan minyak rebound di Asia karena ekonomi secara bertahap terbuka.
Deflasi pabrik China mereda pada Juli, didorong oleh kenaikan harga minyak global dan aktivitas industri naik kembali ke level sebelum virus korona, menambah tanda-tanda pemulihan di ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Baca Juga: Harga minyak mentah ditutup naik lebih dari 1%, data pabrik China jadi penopang
Irak juga kembali menegaskan akan memangkas produksi minyaknya sebanyak 400.000 barel per hari pada Agustus dan September untuk mengkompensasi kelebihan produksi dalam tiga bulan terakhir.
Langkah tersebut akan membantunya memenuhi bagian pemotongannya oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+.
Perusahaan energi telah mulai mengambil kembali jutaan barel minyak dari cadangan darurat pemerintah AS setelah menyewa penyimpanan di fasilitas tersebut untuk membantu mengelola kelebihan minyak mentah musim semi ini setelah permintaan energi runtuh selama penguncian COVID-19, situs web Departemen Energi menunjukkan pada hari Senin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News