kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga minyak tersokong outlook IEA


Kamis, 12 Mei 2016 / 19:56 WIB
Harga minyak tersokong outlook IEA


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Prospek minyak mulai terlihat cerah di tengah optimisme perbaikan permintaan dan turunnya pasokan.

Mengutip Bloomberg, Kamis (12/5) pukul 18.00 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman Juni 2016 di New York Mercantile Exchange menguat 0,69% ke level US$ 46,55 per barel dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, harga minyak telah menanjak hingga 5%.

Analis SoeGee Futures, Nizar Hilmy mengatakan, kenaikan harga minyak menyusul pernyataan International Energy Agency (IEA) terkait prospek pasar energi ke depan. IEA menyatakan, pasar minyak sedang mengarah pada keseimbangan.

Permintaan akan meningkat dan surplus mulai berkurang memasuki pertengahan tahun ini. Kenaikan permintaan pada semester pertama ditopang oleh China, Rusia dan India.

Berdasarkan rilis IEA pasokan minyak global naik 250.000 barel per hari pada bulan April lalu lantaran ada kenaikan pada produksi OPEC yang tidak mampu mengimbangi penurunan produksi non OPEC. Meski ada kenaikan output, penurunan produksi non OPEC bisa menyebabkan stok berkurang di pertengahan tahun.

Di samping itu, IEA juga menyatakan jika pertumbuhan permintaan selama kuartal pertama tahun ini sebesar 1,4 juta barel per hari. Secara keseluruhan, pertumbuhan permintaan tahun 2016 diprediksi sebesar 1,2 juta barel per hari dengan total permintaan mencapai 95,9 juta barel per hari.

Jika ada revisi terkait perubahan permintaan di masa mendatang akan lebih mungkin naik daripada turun. "IEA akan mengumumkan proyeksi detail untuk tahun 2017 pada laporan bulan depan," ungkap Nizar.

Sebelumnya, data Energy Information Administration menunjukkan cadangan minyak AS pekan lalu turun 3,4 juta barel. Sementara analis memprediksi ada kenaikan sebesar 100.000 barel. Cadangan bensin berkurang 1,2 juta barel atau lebih besar dari prediksi 500.000 barel. "Faktor - faktor ini yang membuat harga minyak semakin melambung," kata Nizar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×