CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.481.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.616   50,00   0,32%
  • IDX 7.532   51,46   0,69%
  • KOMPAS100 1.171   10,02   0,86%
  • LQ45 935   6,40   0,69%
  • ISSI 227   2,18   0,97%
  • IDX30 481   2,17   0,45%
  • IDXHIDIV20 579   2,08   0,36%
  • IDX80 133   1,16   0,88%
  • IDXV30 142   1,61   1,14%
  • IDXQ30 161   0,58   0,36%

Harga Minyak Terkoreksi, Dipicu Harapan Serangan Israel ke Iran Dibatalkan


Jumat, 11 Oktober 2024 / 12:13 WIB
Harga Minyak Terkoreksi, Dipicu Harapan Serangan Israel ke Iran Dibatalkan
ILUSTRASI. harga minyak WTI melemah ke US$ 75,74 per barel


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak terpantau melemah pada Jumat (11/10). Sebab adanya harapan akan dihentikannya rencana Israel untuk menyerang fasilitas minyak Iran.

Berdasarkan data Trading Economics, harga minyak WTI bergerak di level US$ 75,74 per barel pada Jumat (11/10) pukul 11.40 WIB. Dalam 24 jam terakhir, harga minyak turun 0,15%.

Research and Development ICDX Yoga Girta mengatakan, negara-negara Teluk, termasuk Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar, secara bersama melobi Amerika Serikat (AS) agar menghentikan rencana Israel menyerang fasilitas minyak Iran. Sebab, mereka khawatir fasilitas mereka juga dapat diserang oleh Iran apabila konflik meningkat.

Selain itu, negara-negara Teluk juga telah menyampaikan ke AS bahwa mereka menolak akses Israel melalui wilayah udaranya dalam serangan apa pun ke Iran.

Tindakan itu diambil menyusul ancaman Iran pada hari Rabu yang mengatakan jika negara-negara Teluk membuka wilayah udara mereka untuk Israel, itu akan dianggap sebagai pernyataan perang terhadap Iran.

Baca Juga: Harga Minyak Ditutup Naik Hampir 4%, Dipicu Badai di AS & Kekhawatiran Israel-Iran

Turut membebani pergerakan lebih lanjut, potensi tambahan pasokan dari Libya turut membatasi pergerakan harga minyak. Perusahaan negara Libya, National Oil Corporation (NOC) melaporkan telah memulihkan produksi mendekati level sebelum krisis bank sentral negara itu, mencapai 1,22 juta bph pada hari Kamis.

"Sebelum krisis yang menyebabkan penutupan di ladang minyak Sharara, El Feel dan Essider, Libya memproduksi sekitar 1,3 juta bph," tulisnya dalam riset, Jumat (11/10).

Di sisi lain, harga minyak masih didorong potensi krisis bahan bakar akibat Badai Milton. Sentimen positif lainnya datang dari potensi serangan balasan Lebanon ke Israel pasca seorang pejabat senior Hizbullah lolos dari upaya pembunuhan Israel pada hari Kamis di Beirut.

Yoga menilai, secara teknikal, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level US$ 78 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level US$ 73 per barel.

Selanjutnya: Peluang Kenaikan Suku Bunga The Fed Meningkat, Harga Emas Makin Mengkilap

Menarik Dibaca: 10 Minuman Terbaik untuk Menurunkan Gula Darah dengan Cepat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×