kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak tergerus seiring lonjakan stok AS


Rabu, 15 Februari 2012 / 10:10 WIB
Harga minyak tergerus seiring lonjakan stok AS
ILUSTRASI. Seorang karyawan menunjukkan kepingan emas di kantor Pegadaian Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (15/10/2020). ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/hp.


Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini

SYDNEY. Minyak mentah diperdagangkan mendekati harga terendah dalam dua hari. Melandainya harga minyak, karena pasokan minyak mentah meningkat, sementara permintaan bensin surut di AS. Kedua faktor itu mementahkan sentimen positif yang sebelumnya beredar di pasar, yaitu optimisme Eropa akan menyetujui bailout untuk Yunani.

Minyak WTI untuk pengiriman Maret naik 15 sen ke level US$ 100,89 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pukul 13.16 waktu Sydney. Kemarin, kontrak yang sama turun 17 sen ke US$ 100,74 per barel, yang merupakan level terendah sejak 10 Februari.

Sementara, Minyak Brent untuk pengiriman April menguat 38 sen ke posisi US$ 117,73 per barel di ICE Futures Europe.

Kemarin, American Petroleum Institute (API) melaporkan, stok minyak mentah AS naik 2,9 juta barel pada pekan lalu. Sementara itu, Departemen Energi dijadwalkan merilis data stok minyak, yang juga diperkirakan akan menunjukkan adanya kenaikan stok sebesar 1,5 juta barel.

Di sisi lain, data MasterCard Inc.’s SpendingPulse menyebutkan, permintaan bahan bakar motor meluncur ke level terendah dalam tujuh tahun.

"Permintaan dari AS terus terkikis. Mari kita lihat data dari Departemen Energi, apakah akan menegaskan angka-angka yang dirilis API," ujar Jonathan Barratt, kepala eksekutif Buletin Barratt, sebuah buletin pasar komoditas di Sydney.

"Namun, sejatinya, permintaan terhadap komoditas relatif baik, sepanjang pasar optimis sesuatu yang baik akan terjadi di Eropa," imbuh Barratt.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×