CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Harga minyak sawit sedang goyah


Kamis, 09 Juli 2015 / 09:48 WIB
Harga minyak sawit sedang goyah


Reporter: Dwi Nicken Tari, Muhammad Nauval | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Minyak sawit atau crude palm oil (CPO) menutup perdagangan di awal pekan dengan posisi melemah. Harga CPO terseret penurunan harga minyak mentah dan minyak kedelai di tengah krisis finansial Yunani. Gejolak bursa saham China turut membebani kinerja komoditas minyak nabati ini.

Mengutip Bloomberg pada Rabu (8/7) harga CPO pengiriman September 2015 di bursa Malaysia Derivative Exchange ditutup di harga RM 2.150 per metrik ton atau turun 2,67% dibandingkan dengan hari sebelumnya. Sedangkan dalam sepekan harga terpangkas 5,16%. Ini sekaligus menjadi harga terendah sejak 26 Mei 2015.

Research and Analyst Fortis Asia Futures Deddy Yusuf Siregar menilai, harga minyak sawit terpukul karena faktor global. Hasil sementara referendum Yunani yang menyatakan menolak program pengetatan anggaran membuat harga minyak mentah tergelincir. Penurunan harga minyak turut menyeret harga CPO dan minyak kedelai.

Selain itu, ambruknya pasar saham China menyebabkan banyak investor menghindari aset berisiko, termasuk CPO.Gejolak ekonomi di Yunani dan China, menurut Deddy, memunculkan kecemasan penurunan permintaan CPO. Ia memperkirakan tekanan ke pasar bisa berlangsung lama.

Ibrahim, Direktur PT Komoditi Ekuilibrium Berjangka, juga melihat tekanan harga minyak sawit terutama bersumber dari krisis keuangan Yunani serta perlambatan ekonomi China, yang merupakan salah satu konsumen terbesar minyak sawit. "Stok kelapa sawit juga cukup tinggi karena minimnya permintaan di pasar” tuturnya.

Masih tertekan

Saat ini, Deddy menjelaskan harga CPO masih bermain di kisaran RM 2.100-RM 2.400 per metrik ton. Namun jika level harga RM 2.100 sudah ditembus, ada peluang koreksi harga berlanjut hingga ke level RM 1.980-RM 1.940 per metrik ton.

Namun selama support harga di RM 2.100 belum ditembus, masih ada peluang harga CPO bergerak naik atau rebound. Deddy menganalisis, harga masih berpeluang terkoreksi pada hari ini (9/7). Namun investor juga menunggu rilis data ekspor CPO Malaysia pada Jumat (10/7). Pelaku pasar juga akan mencermati sentimen global dalam beberapa hari ke depan.

Dari sisi teknikal, Deddy bilang harga bergerak di bawah moving average (MA) 50.  Sementara moving average convergence divergence (MACD) berada di area minus 7. Lalu indikator relative strength index (RSI) bergerak turun di area 33. Sementara indikator stochastic masih turun di area 7.

Hari ini, Deddy menduga harga CPO akan bergulir di kisaran RM 2.100-RM 2.175 per metrik ton. Sedangkan dalam sepekan, harga bergerak di rentang RM 2.100-RM 2.200 per metrik ton.

Ibrahim memprediksikan,  harga CPO hari ini masih berpotensi melemah di RM 2.120-RM 2.155 per metrik ton. Selama sepekan, ia menebak harga CPO berkisar RM 2.090-RM 2.155 per metrik ton.     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×