CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Harga Minyak Naik Karena Prospek Pengurangan Pasokan OPEC+


Senin, 29 Agustus 2022 / 23:29 WIB
Harga Minyak Naik Karena Prospek Pengurangan Pasokan OPEC+
ILUSTRASI. Harga minyak naik lebih dari 1% pada hari Senin (29/8), memperpanjang kenaikan pekan lalu.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak naik lebih dari 1% pada hari Senin (29/8), memperpanjang kenaikan pekan lalu. Kenaikan harga minyak dipicu oleh potensi pengurangan produksi OPEC+ dan konflik di Libya yang membantu mengimbangi dolar Amerika Serikat (AS) yang kuat dan prospek pertumbuhan AS yang buruk.

Arab Saudi, produsen utama di Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), pekan lalu meningkatkan kemungkinan pengurangan produksi. Menurut sumber Reuters, ini bisa bertepatan dengan peningkatan pasokan dari Iran jika mencapai kesepakatan nuklir dengan Barat.

Harga minyak mentah Brent naik 1,1% ke US$ 102,13 per barel pada 20.32 WIB setelah naik 4,4% minggu lalu. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS 1,6%, menjadi US$ 94,58 per barel setelah reli 2,5% minggu lalu.

Baca Juga: Wall Street Melanjutkan Penurunan, Investor Menimbang Pernyataan The Fed

"Harga minyak beringsut lebih tinggi di tengah harapan pengurangan produksi dari OPEC dan sekutunya untuk memulihkan keseimbangan pasar dalam menanggapi kebangkitan kembali kesepakatan nuklir Iran," kata Sugandha Sachdeva, wakil presiden penelitian komoditas di Religare Broking kepada Reuters.

OPEC+, yang terdiri dari OPEC, Rusia dan produsen sekutu, akan bertemu untuk menetapkan kebijakan pada 5 September.

Harga minyak mentah telah melonjak tahun ini, dengan Brent mendekati rekor tertinggi US$ 147 pada Maret lalu karena invasi Rusia ke Ukraina memperburuk kekhawatiran pasokan. Meningkatnya kekhawatiran atas suku bunga tinggi, risiko inflasi, dan resesi sejak itu membebani pasar komoditas.

Baca Juga: Ditekan Isu Kenaikan Harga BBM, Intip Rekomendasi Saham Emiten Konsumer Berikut Ini

Penguatan minyak dibatasi oleh dolar AS yang kuat dan mencapai level tertinggi 20 tahun pada hari Senin. Dolar AS menguat setelah gubernur Federal Reserve mengisyaratkan bahwa suku bunga akan dipertahankan lebih tinggi lebih lama untuk mengekang inflasi.

"Sementara dolar yang kuat menahan harga komoditas secara luas, masalah kekurangan pasokan di pasar minyak mungkin akan terus mendukung kenaikan," kata analis CMC Markets Tina Teng.

Kerusuhan di ibukota Libya pada akhir pekan, yang mengakibatkan 32 kematian, memicu kekhawatiran bahwa negara itu dapat tergelincir ke dalam konflik besar. Kerusuhan di Libya bisa mengganggu pasokan minyak dari negara OPEC.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×