kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Melanjutkan Penurunan, Investor Menimbang Pernyataan The Fed


Senin, 29 Agustus 2022 / 21:35 WIB
Wall Street Melanjutkan Penurunan, Investor Menimbang Pernyataan The Fed
ILUSTRASI. Wall Street masih melemah di awal pekan ini setelah terjun bebas di perdagangan terakhir pekan lalu.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street masih melemah di awal pekan ini setelah terjun bebas di perdagangan terakhir pekan lalu. Indeks saham Amerika Serikat (AS) melemah di tengah potensi kelanjutan kenaikan suku bunga Federal Reserve untuk melawan inflasi.

Senin (29/8) pukul 21.15 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,58% ke 32.090. Indeks S&P 500 melemah 0,59% ke 4.034. Sedangkan Nasdaq Composite melemah 0,41% ke 12.091.

Gubernur The Fed Jerome Powell Jumat lalu mengatakan bahwa ekonomi AS akan membutuhkan kebijakan moneter yang ketat untuk beberapa waktu sebelum inflasi terkendali. Pernyataan Powell ini menyebabkan tiga indeks utama Wall Street tumbang lebih dari 3% di perdagangan terakhir pekan lalu.

Baca Juga: Hari Ini Turun Tipis, Simak Proyeksi IHSG Untuk Perdagangan Selasa (30/8)

Pernyataan Powell yang blak-blakan dan hawkish membatalkan harapan bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga dengan lebih moderat setelah data terbaru menunjukkan bahwa tekanan harga mereda.

Saham teknologi dan pertumbuhan kelas berat seperti Apple Inc, Microsoft Corp dan Tesla Inc turun antara 0,6% dan 1,3% pada awal perdagangan, terpukul oleh kenaikan imbal hasil Treasury AS. Imbal hasil Treasury AS dua tahun, yang sangat sensitif terhadap ekspektasi suku bunga, secara singkat mencapai level tertinggi dalam 15 tahun terakhir. 

Baca Juga: Proyeksi IHSG Selasa (30/8), Pasar Dibayangi Sikap Hawkish The Fed

Sementara kurva imbal hasil 2 tahun dan 10 tahun tetap terbalik. Hal ini dianggap sebagai sinyal resesi.

Indeks volatilitas CBOE, pengukur ketakutan Wall Street, mencapai tertinggi tujuh minggu di 27,03 poin. Sementara saham energi naik 0,7%, mengikuti kenaikan lebih dari 1% dalam harga minyak karena potensi pengurangan produksi OPEC+ dan konflik di Libya membantu mengimbangi dolar AS yang kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×