CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Ditekan Isu Kenaikan Harga BBM, Intip Rekomendasi Saham Emiten Konsumer Berikut Ini


Senin, 29 Agustus 2022 / 19:56 WIB
Ditekan Isu Kenaikan Harga BBM, Intip Rekomendasi Saham Emiten Konsumer Berikut Ini
ILUSTRASI. Pekerja memotret layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022).Ditekan Isu Kenaikan BBM, analis beri Rekomendasi Saham emiten Konsumer. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras.


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Isu kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi bakal menekan pergerakan sejumlah saham, termasuk sektor konsumer. Namun tekanan ini dinilai hanya bersifat jangka pendek. 

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mencermati adanya isu kenaikan BBM akan memberikan dampak pada semua sektor, tapi hanya secara jangka pendek. 

Dia bilang kenaikan BBM ini bisa mendorong inflasi untuk naik yang bakal berimbas pada kenaikan suku bunga. Kenaikan suku bunga ini yang akan memberikan dampak negatif. 

"Meningkatnya tingkat suku bunga, tentu akan memberikan dampak negatif terhadap produk investasi yang memiliki risiko besar seperti saham, sehingga pelaku pasar akan berpindah kepada investasi yang lebih aman," kata Nico kepada Kontan akhir pekan lalu. 

Baca Juga: Indeks Properti Turun 8,51% Sejak Awal Tahun, Saham Mana yang Masih Layak Dilirik?

Menurutnya kalau BBM naik, maka sejumlah barang dan jasa juga ikut meningkatkan dengan rata-rata kenaikan hampir sekitar 30%. Ini yang bakal menekan daya beli dan mengganggu sektor konsumer. 

"Namun semua hanya respon jangka pendek sehingga sejauh ini kalau kami melihat daya beli yang masih terjaga, kami berharap momentum ini dapat memberikan sentimen positif terhadap konsumer," imbuhnya. 

Senada, Analis Kiwoom Sekuritas Abdul Azis menyebut kenaikan BBM ini dapat memicu pelemahan daya beli masyarakat. Hal ini bakal mengganggu permintaan dari produk emiten konsumer ini. 

Dia menilai sampai akhir tahun ini sektor konsumer masih menghadapi sejumlah tantangan. Selain dari kenaikan suku bunga dan BBM, gangguan datang dari harga komoditas dan bahan baku. 

Baca Juga: Saham ADMR Dinilai Atraktif, Simak Rekomendasi Saham dan Target Harganya

"Kenaikan harga komoditas seperti gandum walaupun harganya saat ini sudah stabil tetapi masih ada kemungkinan untuk naik kembali," kata dia saat dihubungi Kontan, Minggu (28/8). 

Adapun Nico menjagokan saham ICBP, INDF dan AMRT. Sementara, Azis merekomendasikan hold pada ICBP dan INDF dengan potensi upside masing-masing 12%. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×