kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.568.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.274   -84,00   -0,52%
  • IDX 7.084   -4,63   -0,07%
  • KOMPAS100 1.051   1,14   0,11%
  • LQ45 819   -1,67   -0,20%
  • ISSI 213   0,72   0,34%
  • IDX30 419   -1,41   -0,33%
  • IDXHIDIV20 501   -3,11   -0,62%
  • IDX80 120   -0,11   -0,09%
  • IDXV30 123   -0,49   -0,40%
  • IDXQ30 138   -0,65   -0,47%

Harga Minyak Capai Level Tertinggi Lebih dari 3 Bulan, Sanksi AS Hantam Ekspor Rusia


Senin, 13 Januari 2025 / 07:27 WIB
Harga Minyak Capai Level Tertinggi Lebih dari 3 Bulan, Sanksi AS Hantam Ekspor Rusia
ILUSTRASI. harga minyak mentah Brent dan WTI kembali reli dan cetak level tertinggi lebih dari 3 bulan


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak mencapai level tertinggi dalam lebih dari tiga bulan pada pembukaan di awal pekan ini. Hal tersebut memperpanjang reli Harga minyak karena ekspektasi bahwa sanksi Amerika Serikat (AS) yang lebih luas akan mempengaruhi pasokan minyak mentah Rusia ke importir terbesar dan ketiga di dunia, China dan India.

Senin (13/1) pukul 07.00 WIB, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Maret 2025 naik US$ 1,35 atau 1,69% menjadi US$ 81,11 per barel, setelah mencapai level tertinggi intraday di US$ 81,44, tertinggi sejak 27 Agustus.

Sejalan, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Februari 2025 menguat US$ 1,40 atau 1,83% ke US$ 77,97 per barel, setelah sentuh level tertinggi di US$ 78,32 per barel, harga tertinggi sejak 8 Oktober.

Baca Juga: China dan India Mencari Pasokan Minyak Baru

Sentimen Utama bagi minyak dating setelah Departemen Keuangan AS memberlakukan sanksi terhadap produsen minyak Rusia Gazprom Neft dan Surgutneftegas, serta 183 kapal yang telah mengirimkan minyak Rusia, yang menargetkan pendapatan yang telah digunakan Moskow untuk mendanai perangnya dengan Ukraina.

Ekspor minyak Rusia akan sangat terdampak oleh sanksi baru tersebut, yang mendorong pembeli utama China dan India untuk mendapatkan lebih banyak minyak dari Timur Tengah, Afrika, dan Amerika, yang akan meningkatkan harga dan biaya pengiriman, kata para pedagang dan analis.

"Putaran terakhir sanksi OFAC yang menargetkan perusahaan minyak Rusia dan sejumlah besar kapal tanker akan berdampak khususnya bagi India," kata Harry Tchilinguirian, kepala penelitian di Onyx Capital Group.

Selanjutnya: Dana IPO Tak Terserap Optimal, Laju Saham Emiten Terganjal

Menarik Dibaca: Promo Superindo Weekday 13-16 Januari 2025, Beli 1 Gratis 1 Nugget dan Spicy Wing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×