Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah anjlok 5% ke level terendah lebih dari setahun pada Rabu (15/3). Kegelisahan atas Credit Suisse membuat pasar dunia ketakutan dan mengimbangi ekspektasi pemulihan permintaan minyak China.
Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent turun US$3,53 atau 4,6% menjadi US$73,92 per barel pada pukul 10:53 ET (14:53 GMT).
Sedangkan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun US$3,46 atau 4,9% menjadi US$67,87. Kedua tolok ukur harga minyak mentah tersebut mencapai level terendah sejak Desember 2021 dan telah jatuh selama tiga hari berturut-turut.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Ditutup Turun 2% di Tengah Kekhawatiran Pasar pada Sektor Bank
Asal tahu, tanda-tanda awal kembalinya ketenangan dan stabilitas memudar setelah investor terbesar Credit Suisse mengatakan tidak dapat memberi lebih banyak bantuan keuangan untuk bank Swiss tersebut, membuat sahamnya dan ekuitas Eropa lainnya merosot.
"Kami benar-benar telah melihat pasar minyak memisahkan diri dari persediaan minyak dan kami lebih fokus pada kehancuran ekonomi global yang lebih besar," kata Phil Flynn, seorang analis di Price Futures Group.
Hedge fund dilikuidasi karena kenaikan suku bunga dan ketidakpastian ekonomi, kata Dennis Kissler, senior vice president of trading di BOK Financial.
Kissler menambahkan bahwa tekanan berat pada saham Amerika Serikat (AS) menambah likuidasi dana dalam minyak mentah.
Dolar AS juga menguat terhadap sekeranjang mata uang, membuatnya lebih mahal bagi pemegang mata uang tersebut untuk membeli minyak mentah.
Minyak telah menguat sebelumnya pada angka yang menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi China meningkat dalam dua bulan pertama tahun 2023 setelah berakhirnya langkah-langkah pengendalian COVID-19 yang ketat.
Sementara itu, stok minyak mentah AS naik 1,6 juta barel dalam sepekan hingga 10 Maret menjadi 480,1 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk kenaikan 1,2 juta barel.
Stok minyak mentah naik sekitar 1,2 juta barel dalam seminggu menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute pada hari Selasa.
Pada hari Selasa kedua tolok ukur minyak mentah telah turun lebih dari 4% ke posisi terendah tiga bulan. Tertekan oleh kekhawatiran bahwa jatuhnya Silicon Valley Bank (SVB) minggu lalu dan kegagalan bank AS lainnya yang dapat memicu krisis keuangan, akan membebani permintaan bahan bakar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News