kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,22   7,82   0.87%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak mentah memanas akibat aksi ambil untung


Selasa, 11 Februari 2020 / 09:52 WIB
Harga minyak mentah memanas akibat aksi ambil untung
ILUSTRASI. Harga minyak mentah akhirnya rebound walau diselimuti kekhawatiran virus corona


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak mentah berhasil rebound lebih dari 1% pada Selasa (11/2). Penguatan harga minyak terjadi karena penurunan tajam yang baru-baru ini terjadi mendorong pelaku pasar untuk memegang posisi pendek untuk membukukan keuntungan.

Mengutip Reuters, pukul 09.30 WIB, harga minyak mentah jenis Brent kontrak pengiriman April 2020 di ICE Futures melesat 1,5% menjadi US$ 54,06 per barel. Setali tiga uang, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Maret 2020 di Nyemex naik 63 sen, atau sekitar 1,3%, menjadi $ 50,20 per barel.

Namun, pelaku pasar masih melihat keunggulan harga minyak hanya sementara karena pasar tetap gelisah karena virus corona. Terlebih kini virus yang berasal dari kota Wuhan tersebut telah membunuh lebih dari 1.000 di Cina.

Baca Juga: Stok, produksi, dan ekspor CPO Malaysia turun, ini penyebabnya

"Saya tahu volume sangat lemah hari ini. Tetapi kami berada dalam level dukungan teknis dan yang mungkin mendorong mereka yang kekurangan untuk mengambil keuntungan," kata Michael McCarthy, kepala strategi pasar CMC Markets, kepada Reuters melalui telepon.

Asal tahu saja, jumlah kematian akibat virus corona di China daratan telah mencapai 1.016. Komisi Kesehatan Nasional China menambahkan, jumlah kasus yang positif terinfeksi telah mencapai 42.600.

Virus ini juga telah menyebar ke dua lusin negara lain. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan pada hari Senin bahwa kasus-kasus di luar China dapat menjadi "percikan api yang menjadi api yang lebih besar".

Sementara wabah virus corona juga merusak ekonomi China, dan berpotensi merembet ke negara lain seperti Jepang dan Singapura. Sementara itu, Gubernur Federal Reserve San Francisco Mary Daly mengatakan, dampak virus corona terhadap ekonomi Amerika Serikat masih terbatas.

Kekhawatiran tentang dampak virus pada permintaan minyak dan meningkatnya pasokan minyak AS kemungkinan akan membatasi kenaikan harga.

Baca Juga: Harga minyak kembali rebound setelah melemah sejak pekan lalu

Dalam jajak pendapat yang dilakukan Reuters, para analis memperkirakan, persediaan minyak mentah AS diperkirakan telah naik 2,9 juta barel dalam minggu yang berakhir 7 Februari. 

Pasokan minyak dari Brasil juga telah tumbuh, dengan Petrobras telah mencapai rekor produksi baru pada kuartal terakhir 2019 di lebih dari 3 juta barel setara minyak per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×