kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.567.000   7.000   0,45%
  • USD/IDR 15.703   0,00   0,00%
  • IDX 7.574   4,17   0,06%
  • KOMPAS100 1.170   -1,95   -0,17%
  • LQ45 921   -3,22   -0,35%
  • ISSI 231   0,26   0,11%
  • IDX30 474   -2,28   -0,48%
  • IDXHIDIV20 568   -1,28   -0,23%
  • IDX80 133   -0,19   -0,14%
  • IDXV30 141   0,91   0,65%
  • IDXQ30 158   -0,72   -0,45%

Harga minyak mentah memanas akibat aksi ambil untung


Selasa, 11 Februari 2020 / 09:52 WIB
Harga minyak mentah memanas akibat aksi ambil untung
ILUSTRASI. Harga minyak mentah akhirnya rebound walau diselimuti kekhawatiran virus corona


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak mentah berhasil rebound lebih dari 1% pada Selasa (11/2). Penguatan harga minyak terjadi karena penurunan tajam yang baru-baru ini terjadi mendorong pelaku pasar untuk memegang posisi pendek untuk membukukan keuntungan.

Mengutip Reuters, pukul 09.30 WIB, harga minyak mentah jenis Brent kontrak pengiriman April 2020 di ICE Futures melesat 1,5% menjadi US$ 54,06 per barel. Setali tiga uang, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Maret 2020 di Nyemex naik 63 sen, atau sekitar 1,3%, menjadi $ 50,20 per barel.

Namun, pelaku pasar masih melihat keunggulan harga minyak hanya sementara karena pasar tetap gelisah karena virus corona. Terlebih kini virus yang berasal dari kota Wuhan tersebut telah membunuh lebih dari 1.000 di Cina.

Baca Juga: Stok, produksi, dan ekspor CPO Malaysia turun, ini penyebabnya

"Saya tahu volume sangat lemah hari ini. Tetapi kami berada dalam level dukungan teknis dan yang mungkin mendorong mereka yang kekurangan untuk mengambil keuntungan," kata Michael McCarthy, kepala strategi pasar CMC Markets, kepada Reuters melalui telepon.

Asal tahu saja, jumlah kematian akibat virus corona di China daratan telah mencapai 1.016. Komisi Kesehatan Nasional China menambahkan, jumlah kasus yang positif terinfeksi telah mencapai 42.600.

Virus ini juga telah menyebar ke dua lusin negara lain. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan pada hari Senin bahwa kasus-kasus di luar China dapat menjadi "percikan api yang menjadi api yang lebih besar".




TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×