kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak mentah kompak menguat, Brent incar level di atas US$ 72 per barel


Jumat, 04 Juni 2021 / 15:47 WIB
Harga minyak mentah kompak menguat, Brent incar level di atas US$ 72 per barel
ILUSTRASI. Harga minyak mentah acuan terus membara


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - LONDON. Harga minyak mentah jenis Brent kembali berusaha untuk menembus level US$ 72 per barel. Sokongan kuat bagi harga minyak datang karena kedisiplinan OPEC+ menjaga pasokan dan pulihnya permintaan yang melawan kekhawatiran tentang peluncuran vaksinasi Covid-19 yang tidak merata di seluruh dunia.

Sebelumnya OPEC+ pada Selasa (1/6) mengatakan, akan tetap berpegang pada pembatasan pasokan yang disepakati. Sebuah laporan pasokan mingguan pada hari Kamis menunjukkan, persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) turun lebih dari yang diharapkan pada minggu lalu.

Jumat (4/6), pukul 15.30 WIB, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Agustus 2021 naik 33 sen atau 0,5% menjadi US$ 71,64 per barel. Brent masih berada di kisaran tertinggi perdagangan intra day sejak Mei 2019 yang dicapai pada Kamis (3/6) di US$ 71,99 per barel.

Sementara itu, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Juli 2021 naik 22 sen atau 0,3% ke level $ 69,03 per barel.

"Setelah banyak bermalas-malasan, Brent tampaknya telah menemukan rumah baru yakni di atas level US$ 70 per barel," kata Stephen Brennock dari pialang minyak PVM.

Baca Juga: Harga minyak terkoreksi tipis pada Jumat (4/6) pagi

"Musim panas dan pembukaan kembali ekonomi global adalah sentimen bullish untuk permintaan minyak di paruh kedua tahun ini," tambah dia. 

Untuk minggu ini, Brent berada di jalur untuk kenaikan lebih dari 2,8% dan minyak mentah WTI menuju kenaikan 4%.

Juga meningkatkan harga minyak di pekan ini juga datang dari perlambatan dalam pembicaraan antara AS dan Iran mengenai program nuklir Teheran. Ini mengurangi harapan untuk peningkatan pesat dalam pasokan minyak Iran ke pasar.

Untuk hari ini, investor juga fokus pada angka tenaga kerja di Negeri Paman Sam untuk bulan Mei. Perkiraan konsensus untuk non-farm payrolls, adalah akan ada 650.000 pekerjaan ditambahkan pada bulan Mei lalu.

Sementara, meningkatnya permintaan dan laju cepat vaksinasi Covid-19 di negara-negara seperti AS telah mendorong minyak, peluncuran inokulasi yang lebih lambat dan infeksi yang tinggi di negara-negara seperti Brasil dan India memukul permintaan di pasar minyak dengan pertumbuhan tinggi.

India, negara terpadat kedua di dunia, telah memvaksinasi hanya 4,7% dari populasi orang dewasa dan belum pulih dari gelombang kedua infeksi.

Selanjutnya: Harga batubara stabil di atas US$ 100 per ton, begini proyeksi selanjutnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×