kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.172   20,00   0,12%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Harga Minyak Mentah Global Kembali Melonjak, Ini Penyebabnya


Kamis, 09 Juni 2022 / 12:17 WIB
Harga Minyak Mentah Global Kembali Melonjak, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Harga minyak mentah lanjutkan penguatan pada hari ini (9/6)


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah lanjut menguat pada hari ini. Kenaikan harga emas hitam ini lantaran investor khawatir ketersediaan pasokan minyak global yang terbatas.

Mengutip Bloomberg, Kamis (9/6) pukul 11.23 WIB, harga minyak mentah berjangka jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Juli 2022 naik 0,26% ke US$ 122,36 per barel.

Setali tiga uang, harga minyak mentah berjangka jenis Brent untuk kontrak pengiriman Agustus 2022 menguat 0,30% ke US$ 123,95 per barel.

Analis DCFX Futures Lukman Leong mengatakan, kenaikan harga minyak mentah terjadi karena permintaan konsumsi di China meningkat usai lockdown yang dilakukan negara tersebut. Namun, dia melihat, kenaikan harga hanya bersifat sementara.

"Seasonal dan kondisional merespon terhadap ekspektasi peningkatan permintaan China dan musim berkendara di belahan bumi utara," jelas Lukman kepada Kontan.co.id, Kamis (9/6).

Baca Juga: Harga Minyak Bertahan di Dekat Level Tertinggi 13 Minggu, WTI ke US$ 122 di Pagi Ini

Dia menambahkan, kenaikan harga minyak akan berdampak langsung pada komoditas energi lainnya terutama batubara yang akan ikut terkerek.

"Batubara akan ikut naik merespon, pabrik-pabrik di China yang akan kembali normal. Namun kenaikan tidak akan terlalu besar mengingat harga batubara sudah tinggi dan mendekati harga rekor," ujar Lukman.

Selain karena permintaan yang tinggi, lonjakan harga juga akibat dari kebijakan Arab Saudi yang menaikkan harga jual minyak terutama untuk pasar Asia.

Lukman memperkirakan harga minyak akan sedikit menurun dan stabil di kuartal III-2022 dengan ekspektasi kesenjangan demand dan supply akan mengecil atau hilang.

Namun, hingga akhir semester I-2022, dia memproyeksi harga minyak bisa bertengger dalam rentang US$ 115 hingga US$ 125 per barel. Nah, di akhir tahun, harga minyak bisa kembali turun dan bergerak dalam kisaran US$ 95 hingga US$ 110 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×