kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga minyak menguat meski ada potensi penurunan permintaan


Selasa, 27 Juli 2021 / 07:28 WIB
Harga minyak menguat meski ada potensi penurunan permintaan
ILUSTRASI. Harga minyak menguat 0,25% dari penutupan perdagangan kemarin.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Ada kekhawatiran bahwa impor minyak China akan meningkat dengan persentase yang lebih rendah daripada prediksi meski tingkat pengolahan diprediksi meningkat di semester kedua ini. China menindak keras China penyalahgunaan kuota impor. Selain itu, harga minyak yang lebih tinggi berpotensi menahan pembelian.

"Varian Delta masih menyebar dan China mulai menekan pengolah minyak independen, sehingga pertumbuhan impor mereka tidak akan sebesar itu," kata Avtar Sandu, manajer komoditas senior di Phillips Futures Singapura.

Analis Commerzbank dalam catatan mengungkapkan bahwa permintaan minyak India pun tertekan. "Impor minyak pada Juni turun ke level terendah sembilan bulan, sementara pemrosesan minyak mentah hanya sedikit di atas level terendah Mei, yang dipengaruhi oleh pembatasan pandemi," ungkap Commerzbank.

Namun, kedua patokan minyak mentah pekan lalu pulih dari penurunan 7% di awal minggu dan menandai kenaikan mingguan pertama mereka dalam dua hingga tiga minggu. Kenaikan harga ditopang oleh permintaan AS yang kuat dan ekspektasi pasokan yang ketat.

Baca Juga: Harga minyak ambles US$ 1 per barel, impor China yang melambat jadi pemberat

Para trader minyak yang mengutip Wood Mackenzie mengungkapkan bahwa persediaan di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk minyak mentah berjangka AS, turun sekitar 2,6 juta barel pekan lalu.

Pasar minyak global diperkirakan akan tetap defisit meskipun ada keputusan OPEC+ untuk meningkatkan produksi sepanjang sisa tahun ini. "Tampaknya ada pertempuran di dalam kompleks energi antara defisit pasokan yang berlaku yang direkayasa oleh OPEC+ dan ancaman varian Delta Covid-19 di wilayah dengan tingkat vaksinasi rendah," kata analis StoneX Kevin Solomon.

Baca Juga: IHSG diramal bergerak sideways, simak rekomendasi saham untuk hari ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×