Sumber: Bloomberg | Editor: Uji Agung Santosa
NEW YORK. Minyak mentah menguat dan diperdagangkan dikisaran harga US$ 65 per barel. Kenaikkan harga minyak terjadi seiring peningkatan intensitas kekerasan bersenjata di Timur Tengah.
Minyak Brent untuk pengiriman Juli 2015 diperdagangkan di harga US$ 65,61 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Nilai itu naik 9 sen pada pukul 1.49 p.m waktu Singapura.
Sementara hanya minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli 2015, naik 16 sen menjadi US$ 59,88 per barel dalam perdagangan New York Mercantile Exchange.
Kenaikan harga minyak dipicu oleh aksi Perdana Menteri Irak, yang berjanji untuk mengambil alih Kota Ramadi secepatnya dari tangan ISIS. Janji juga diungkapkan oleh Raja Arab Saudi, King Salman, untuk menghukum ISIS setelah ada aksi bom bunuh diri yang ditujukan kepada Syiah.
Harga minyak juga naik, menunggu keputusan suplai minyak OPEC yang akan melakukan pertemuan pada 5 Juni 2015 mendatang. "Kemungkinan OPEC masih akan mempertahankan tingkat produksinya," kata David Lennox, analis Fat Prophets di Sydney, seperti dikutip Bloomberg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News