kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   2.000   0,13%
  • USD/IDR 16.140   100,00   0,62%
  • IDX 7.080   43,33   0,62%
  • KOMPAS100 1.058   7,20   0,69%
  • LQ45 827   1,51   0,18%
  • ISSI 216   1,79   0,84%
  • IDX30 423   0,27   0,06%
  • IDXHIDIV20 512   -2,14   -0,42%
  • IDX80 120   0,73   0,61%
  • IDXV30 126   0,70   0,56%
  • IDXQ30 142   -0,50   -0,35%

Harga minyak mengakumulasi penurunan 5,34% dalam tiga hari


Selasa, 02 Maret 2021 / 08:05 WIB
Harga minyak mengakumulasi penurunan 5,34% dalam tiga hari
ILUSTRASI. Selasa (2/3) pukul 7.55 WIB, harga minyak WTI kontrak April 2021 turun 0,82% ke US$ 60,14 per barel.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak melanjutkan penurunan di hari ketiga pada Selasa (2/3) pagi dari level tertinggi lebih dari setahun yang tercapai Kamis pekan lalu. Selasa (2/3) pukul 7.55 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) kontrak April 2021 berada di US$ 60,14 per barel, turun 0,82% dari harga kemarin.

Dalam tiga hari perdagangan, harga minyak mengakumulasi penurunan 5,34% sejak Jumat pekan lalu. Penurunan harga minyak disebabkan oleh kekhawatiran bahwa konsumsi minyak mentah China melambat dan OPEC dapat meningkatkan pasokan global setelah pertemuan minggu ini.

Pertumbuhan aktivitas pabrik China merosot ke level terendah sembilan bulan pada bulan Februari. Hal ini menimbulkan kekhawatiran atas pembelian minyak mentah China dan menekan harga minyak.

"Ada beberapa pembicaraan bahwa cadangan strategis mereka terisi dan beberapa orang bertaruh terhadap China yang terus mendorong harga minyak," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group di Chicago kepada Reuters.

Baca Juga: Harga emas naik tipis, masih berada di kisaran terendah sejak Juni 2020

Investor juga khawatir bahwa OPEC+ akan segera meningkatkan produksi minyak. "Kekhawatirannya adalah hal itu pada akhirnya akan menambah sebanyak 1,5 juta barel ke pasar," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho.

Produksi minyak OPEC turun pada Februari karena pemangkasan sukarela oleh Arab Saudi. Penurunan sukarela ini menambah pengurangan yang disepakati pada pakta dengan OPEC+, mengakhiri kenaikan produksi yang terjadi tujuh bulanan berturut-turut.

OPEC+ pada hari Kamis dan berpotensi membahas untuk mengizinkan penambahan pasokan sebanyak 1,5 juta barel per hari minyak mentah kembali ke pasar. 

Baca Juga: Simak proyeksi ekonom terhadap pergerakan rupiah pada hari ini (2/3)

Analis ING mengatakan OPEC+ perlu menghindari kejutan pasar. "Ada sejumlah besar uang spekulatif dalam minyak saat ini, jadi mereka ingin menghindari tindakan apa pun yang akan membuat (para investor itu) keluar," kata para analis.

Penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat yang biasanya bergerak terbalik dengan minyak, juga membebani minyak.

Peningkatan vaksinasi COVID-19 turut memicu aktivitas ekonomi bersama dengan paket bantuan terkait virus corona senilai US$ 1,9 triliun yang disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS pada hari Sabtu. Kedua hal ini menjaga harga agar tidak turun lebih rendah.

Baca Juga: IHSG menguat 1,55% pada perdagangan Senin (1/3), begini proyeksinya untuk besok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×