Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Harga kontrak minyak WTI diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam sepekan terakhir hari ini (12/2), setelah mencatat kenaikan terbesar sejak Januari lalu. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 12.23 waktu New York, harga kontrak minyak untuk pengantaran Maret berada di posisi US$ 96,88 per barel atau turun 15 sen di New York Mercantile Exchange.
Kemarin, kontrak yang sama naik US$ 1,31 menjadi SU$ 97,03 per barel. Ini merupakan kenaikan terbesar sejak 2 Januari dan merupakan level penutupan tertinggi sejak 1 Februari lalu.
Kenaikan harga minyak dipicu oleh spekulasi investor mengenai cadangan minyak AS yang diprediksi akan meningkat pada pekan lalu. Hasil survei Bloomberg menunjukkan, cadangan minyak AS kemungkinan akan naik sebesar 2,35 juta barel. Data mengenai cadangan minyak AS akan dirilis besok.
"Kita melihat adanya penyesuaian dari pembeli terhadap outlook pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan," jelas Michael McCarthy, chief market strategist CMC Markets di Sydney.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent naik 6 sen menjadi US4 118,19 per barel di ICE Futures Europe Exchange.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













