Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rusia mengeluarkan kebijakan penghentian ekspor minyak ke negara-negara yang telah menyetujui adanya batasan harga minyak produksi Rusia. Langkah ini mengangkat harga minyak menguat 1,17% dalam sepekan.
Tapi hari ini harga minyak terkoreksi tipis. Rabu (28/12) pukul 19.59 WIB, harga minyak WTI kontrak Februari 2022 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 79,21 per barel. Harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) ini turun 0,4% dari posisi kemarin.
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menilai, kebijakan yang dikeluarkan Rusia akan berdampak pada peningkatan harga minyak dunia secara siginifikan.
Baca Juga: Harga Komoditas Melandai, Margin Emiten Tambang Batubara Diproyeksi Menurun di 2023
"Rusia adalah salah satu eksportir minyak terbesar di dunia dan mayoritas negara yang menjadi konsumen berasal dari negara yang juga menyetujui pembatasan harga sehingga akan terkena larangan ekspor," kata Arjun kepada Kontan.co.id, Rabu (28/12).
Arjun memperkirakan harga minyak WTI berpotensi menguat ke kisaran US$ 83 per barel tahun depan.
"Kenaikan harga minyak bisa positif pada emiten di bidang minyak dan energi secara umum termasuk emiten tambangan dan migas," kata dia.
Arjun menyarankan dengan adanya momentum ini Investor bisa memanfaatkannya dengan kembali masuk ke sektor komoditas.
Baca Juga: Saham Energi Melesat, Masih Bisa Dikoleksi?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News