kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Saham Energi Melesat, Masih Bisa Dikoleksi?


Rabu, 28 Desember 2022 / 17:50 WIB
Saham Energi Melesat, Masih Bisa Dikoleksi?
ILUSTRASI. Meski hari ini turun 2%, indeks sektor energi masih mengakumulasi kenaikan 103,08%.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya menguat 4,09% sejak awal tahun hingga Rabu (28/12). Meski IHSG hanya naik tipis, IDX sektor energi justru melesat 103,08% sejak awal tahun.

Mengutip data Bloomberg per hari ini, berikut 15 saham sektor energi yang menguat lebih dari 100% sejak awal tahun:

  1. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) 1.585%
  2. PT Bayan Resources Tbk (BYAN) 806,63%
  3. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) 426,99%
  4. PT RMK Energy Tbk (RMKE) 323,42%
  5. PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) 261,17%
  6. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) 226%
  7. PT Eterindo Wahanatata Tbk (ETWA) 220,97%
  8. PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) 186,27%
  9. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) 144,78%
  10. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) 142,94%
  11. PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) 140,95%
  12. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) 140,30%
  13. PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL) 113,83%
  14. PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO) 106,67%
  15. PT Petrosea Tbk (PTRO) 106,45%

Baca Juga: IHSG Anjlok 1,05%, Net Sell Asing Mencapai Rp 461 Miliar Pada Rabu (28/12)

"ADMR bisa mengalami kenaikan yang luar biasa karena timing IPO sangat kondusif untuk saham energi terutama di bidang minyak dan batu bara. Selain itu, ADMR juga full didukung oleh ADRO," kata Research & Consulting Manager Infovesta Utama Nicodimus Kristiantoro kepada Kontan.co.id, Rabu (28/12).

Nico menjelaskan melesatnya saham BYAN selain kenaikan harga komoditas energi, disebabkan oleh faktor stock split. Setelah stock split, harga saham BYAN jauh lebih terjangkau.

"Faktor lainnya, kenaikan harga saham BYAN juga didukung oleh aksi korporasi yakni pemiliknya, Low Tuck Kwong, yang memborong saham BYAN lagi," imbuh Nico.

Sementara, kenaikan harga saham RAJA didorong oleh kenaikan harga minyak dan proyek dengan nilai sangat besar di Blok Rokan. 

Baca Juga: Ini 10 Saham Yang Naik Paling Tinggi Sepanjang 2022

Menurut Nico, saham-saham tersebut masih berpotengi menguat di semester pertama 2023. Harga komoditas saat ini masih cenderung naik akibat musim dingin dan dampak konflik Rusia-Ukraina yang berlanjut. Potensi pembukaan kembali ekonomi China pun bisa menambah permintaan komoditas.

Nico mengatakan secara fundamental, RAJA dan BYAN mencatatkan peningkatan laba bersih signifikan secara tahunan. Dia menyebut, laba RAJA terbang tinggi 4.531,3% dan BYAN naik 166,7%.

"Jika dilihat secara valuasi menggunakan rasio PER dibandingkan rata-rata PER industri, yang tergolong masih undervalued alias murah adalah RMKE, ADMR, dan BYAN sehingga berpotensi besar untuk melanjutkan penguatan," ujar dia

Nico merekomendasi beli untuk ketiga saham yaitu RMKE dengan target resistance Rp 1.045, support Rp 920. Selanjutnya, ADMR dengan target resistance Rp 1.775, support Rp 1.610 dan BYAN dengan target resistance Rp 25.000, support Rp 18.575.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×