CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Harga minyak kian tersungkur jelang pertemuan OPEC


Senin, 14 November 2016 / 21:40 WIB
Harga minyak kian tersungkur jelang pertemuan OPEC


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Menjelang pertemuan Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) pada 30 November nanti, nasib minyak mentah sepertinya semakin tak menentu. Trend penurunan harga diproyeksikan akan terus terjadi sampai organisasi minyak dunia itu berhasil menyepakati pembatasan produksi.

Mengutip Bloomberg, Senin (14/11) pukul 15.29 WIB harga minyak West Texas Intermediate kontrak pengiriman Desember 2016 tercatat menurun 0,14% ke level US$ 43,36 per barrel. Akhir pekan lalu minyak masih menyentuh level US$ 43,41 per barrel. Dibandingkan dengan pencapaian level tertingginya (8/11) di harga US$ 53,25 per barrel lalu penurunannya mencapai 18,37%.

Deddy Yusuf Siregar, Research & Analyst Asia Tradepoin Futures mengatakan penurunan ini terjadi karena sampai saat ini pasar masih menganggap produksi minyak global cukup tinggi. Iran baru saja mengumumkan peningkatan produksi di 3 lahannya untuk bisa menghasilkan 250.000 barrel per hari. Kemudian Amerika Serikat juga menambah jumlah rig aktif hingga mencapai 452 rig.

“Sebenarnya produksi OPEC lebih tinggi ekspektasi. Produksi Oktober mencapai 33,64 juta barel per hari atau naik 240 ribu barrel per hari dari September terangnya kepada Kontan, Senin (14/11).

Padahal pada pertemuan akhir November ini, OPEC sendiri menargetkan untuk menerapkan kebijakan pemangkasan produksi menjadi 32,5 juta barrel – 33 juta barrel per hari. Ketika rencana itu gagal harga minyak akan turun hingga dibawah level US$ 40 juta per barrel.

“Kalau OPEC berhasil menyepakati harga pun naik bergulir di US$ 45 per barrel – US$ 55 per barrel,” timpalnya.

Namun Deddy mengingatkan sentimen harga minyak masih belum berakhir meski pertemuan OPEC telah rampung. Kenaikan suku bunga The Fed tetap menjadi ganjalan penguatan harga. Di bulan Februari lalu saja saat bank sentral AS itu mengkerek suku bunga harga minyak tersungkur di level US$ 26 dollar per barrel. Sayang ia masih belum bisa memperkirakan berapa proyeksi harga pada akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×