kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Harga minyak kembali memanas hingga siang ini


Kamis, 21 Maret 2019 / 12:26 WIB
Harga minyak kembali memanas hingga siang ini


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sempat melemah pada awal perdagangan tadi pagi, harga minyak siang ini kembali memanas. Kamis (21/3) pukul 12.21 WIB, harga minyak west texas intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei 2019 di New York Mercantile Exchange berada di US$ 60,28 per barel, naik dari US$ 60,23 per barel pada penutupan perdagangan kemarin.

Analis Monex Investindo Futures, Faisyal menilai, harga minyak berpeluang menguat dalam jangka pendek. Hal ini didukung oleh sentimen turunnya cadangan minyak mentah Amerika Serikat dalam laporan Energy Information Administration (EIA) semalam.

EIA menyebutkan bahwa bahwa stok minyak mentah AS pada minggu yang berakhir pada 15 Maret turun drastis sebesar 9,6 juta barel. Padahal, konsensus yang dihimpun Reuters memprediksi adanya peningkatan sebesar 309.000 barel.

Dalam keterangannya, EIA menyebutkan hal tersebut terjadi karena adanya percepatan ekspor dan permintaan yang kuat dari perusahaan penyulingan.

Pernyataan EIA makin menyulut harga minyak di tengah berjalannya pembatasan suplai minyak oleh Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan non-OPEC, serta sanksi AS terhadap Iran dan Venezuela.

Faisyal dalam riset hari ini mengungkapkan bahwa penguatan harga minyak berpotensi terganggu bila pasar mencemaskan outlook perlambatan ekonomi global di tengah kembali memanasnya hubungan dagang antara AS dengan China.

Adapun ia meramal harga minyak sampai besok akan bergerak dengan level support US$ 59,60, US$ 59,00, dan US$ 58,00 per barel. Sementara level resistance antara US$ 60,60, US$ 61,20, dan US$ 62,30 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×