kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Rupiah masih bisa terkoreksi dalam jangka panjang, ini pemicunya


Selasa, 19 Maret 2019 / 21:48 WIB
Rupiah masih bisa terkoreksi dalam jangka panjang, ini pemicunya


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Biaya impor bisa menjadi batu sandungan rupiah. Sebab harga minyak global terapresiasi. Harga minyak west texas intermediate (WTI) kontrak pengiriman April 2019 di Nex York Mercantile Exchange (NYMEX) menguat 0,35% atau berada di level US$ 59,30 per barel.

Mengutip Bloomberg pada Selasa (19/3) rupiah ditutup menguat tipis 0,05% di level Rp 14.232 per dollar AS. Sementara dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah menguat 0,09% menjadi Rp 14.228 per dollar AS.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan harga minyak naik membuat hari ini rupiah bergerak menguat terbatas. Harga minyak mentah naik di tengah pembatasan produksi Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan non-OPEC yang mengurangi produksi minyak sebanyak 1,2 juta barel per hari. Selain itu sanksi AS terhadap Iran serta Venezuela pun masih berlangsung sampai saat ini.

Dalam jangka panjang flukluasi harga minyak dapat mempengaruhi kurs rupiah terhadap dollar AS. Ditambah isu Brexit dan gencatan dagang AS-China juga masih menghantui pergerakan dollar AS yang memberikan efek domino kepada mata uang Garuda.

Head of Economic & Research UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja mengatakan pada penghujung kuartal-I sampai awal kuartal-II Indonesia lagi-lagi dihadapkan dengan pembayaran impor, utang luar negeri dan dividen. 

“Kedua aksi dagang ini membutuhkan likuiditas dollar AS dalam jumlah banyak, sehingga bisa mengancam rupiah,” kata Enrico, Selasa (19/3).

Akan tetapi, Enrico memprediksi setidaknya dalam enam minggu ke depan rupiah dalam tren penguatan. Untuk besok rupiah diprediksi berada di level Rp 14.100-Rp 14.285 per dollar AS. 

Sedangkan sampai akhir kuartal-I di area Rp 14.150-Rp 14.250 per dollar AS.

Ia menambahkan rupiah sampai akhir tahun masih bisa menguat dengan kisaran pergerakan Rp 14.250-Rp 14.500. Tetapi perlu diwaspadai current account deficit yang terjadi bisa bersifat  struktural.

Faisyal meramal pada perdagangan Rabu (20/3) rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.180-Rp 14.270 per dollar AS. Sementara sampai dengan akhir kuartal-I akan bergerak di area Rp 13.900-Rp 14.400 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×