Sumber: Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - HONGKONG. Harga minyak dunia tergerus di pasar Asia. Pasar berhati-hati karena ada ancaman kelebihan suplai di tengah kenaikan produksi global.
Mengutip Bloomberg, minyak berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November melemah ke US$ 50,76 sebarel pukul 10.38 WIB. Semalam, di pasar AS, harga ditutup naik 1,62% ke posisi US$ 50,79 per barel.
Dengan penurunan hari ini, harga minyak sepekan sudah tumbang 1,8%. Pekan ini minyak terkoreksi untuk pertama kali dalam sebulan terakhir.
OPEC melaporkan produksi harian naik 120.000 barel bulan lalu. Sementara, produksi minyak AS per pekan lalu naik ke level tertinggi sejak 2015. Pasar khawatir suplai bakal melimpah, terlebih ada ancaman badai tropis menuju Teluk Meksiko minggu ini. Badai terancam mengganggu industri minyak di sana, sehingga sejumlah perusahaan mulai menyetop sementara operasional.
"Pelemahan harga minyak hanya jangka pendek. Dengan adanya koordinasi antara OPEC dan Rusia untuk menyokong harga, masih ada ruang untuk kelanjutan reli sebelum akhir tahun ini," kata Barnabas Gan, Ekonom Oversea-Chinese Banking Corp, seperti dilansir Bloomberg.
Pekan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pihaknya terbuka untuk memperpanjang kesepakatan pemangkasan produksi dengan OPEC, setelah kesepakatan berakhir Maret 20187.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News