kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.937.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.437   84,00   0,51%
  • IDX 7.008   -99,97   -1,41%
  • KOMPAS100 1.018   -17,87   -1,73%
  • LQ45 779   -13,38   -1,69%
  • ISSI 229   -2,61   -1,13%
  • IDX30 404   -7,83   -1,90%
  • IDXHIDIV20 474   -9,06   -1,88%
  • IDX80 114   -1,95   -1,68%
  • IDXV30 117   -2,06   -1,74%
  • IDXQ30 130   -2,24   -1,69%

Harga Minyak Dunia Turun Kamis (19/6) Pagi, Tunggu Keputusan AS soal Iran-Israel


Kamis, 19 Juni 2025 / 09:31 WIB
Harga Minyak Dunia Turun Kamis (19/6) Pagi, Tunggu Keputusan AS soal Iran-Israel
ILUSTRASI. Harga minyak melemah pada perdagangan Kamis (19/6), seiring sikap investor yang cenderung wait and see terhadap kemungkinan keterlibatan langsung Amerika Serikat dalam konflik bersenjata antara Iran dan Israel.. REUTERS/Todd Korol


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID. Harga minyak melemah pada perdagangan Kamis (19/6), seiring sikap investor yang cenderung wait and see terhadap kemungkinan keterlibatan langsung Amerika Serikat dalam konflik bersenjata antara Iran dan Israel.

Melansir Reuters, harga minyak Brent turun 37 sen atau 0,48% menjadi US$ 76,33 per barel pada pukul 01.10 GMT, setelah sempat naik 0,3% di sesi sebelumnya yang ditandai dengan volatilitas tinggi, bahkan sempat anjlok hingga 2,7%.

Baca Juga: Konflik Iran-Israel Picu Lonjakan Harga Minyak, BBM Nonsubsidi Berpeluang Naik

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Juli juga melemah 28 sen atau 0,37% ke level US$ 74,86 per barel, usai ditutup naik 0,4% pada sesi sebelumnya meskipun sempat turun 2,4%.

Kontrak Juli akan berakhir Jumat ini, sementara kontrak Agustus yang lebih aktif turun 21 sen atau 0,29% ke US$ 73,29 per barel.

Menurut analis pasar IG, Tony Sycamore, pasar masih memasukkan premi risiko ke harga minyak, menunggu kejelasan apakah tahap selanjutnya dari konflik akan berupa serangan AS ke Iran atau upaya diplomasi.

"Jika AS ikut menyerang, harga bisa melonjak US$ 5 per barel. Sebaliknya, jika muncul prospek damai, harga bisa turun sekitar jumlah yang sama," kata Sycamore dalam catatan analisnya.

Baca Juga: Harga Minyak Naik Saat Konflik Iran-Israel Masuk Hari ke-6 & Potensi Keterlibatan AS

Presiden AS Donald Trump pada Rabu (18/6) mengatakan kepada wartawan bahwa ia belum memutuskan apakah akan ikut serta dalam serangan rudal Israel terhadap Iran. Konflik ini kini telah memasuki hari ketujuh.

Keterlibatan militer langsung dari AS dikhawatirkan akan meluaskan konflik dan meningkatkan risiko terhadap infrastruktur energi di kawasan, kata para analis.

Iran sendiri merupakan produsen minyak terbesar ketiga OPEC, dengan produksi sekitar 3,3 juta barel per hari.

Namun yang lebih krusial, sekitar 19 juta barel per hari minyak mentah dan produk turunannya melintasi Selat Hormuz, jalur laut strategis yang kini terancam terganggu jika konflik makin membesar.

Di sisi makroekonomi, The Fed kembali menahan suku bunga acuan dalam rapat kebijakan terbaru. Namun, The Fed tetap memproyeksikan dua kali pemangkasan suku bunga hingga akhir tahun ini.

Baca Juga: Gejolak Geopolitik Timur Tengah Berlanjut, Sinyal Bahaya bagi Indonesia?

Ketua The Fed Jerome Powell, mengingatkan bahwa pemangkasan akan bergantung pada data ekonomi dan memperkirakan inflasi konsumen akan meningkat akibat tarif impor baru yang direncanakan oleh Trump.

Secara teori, penurunan suku bunga akan merangsang pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan permintaan minyak. Namun, efek sampingnya adalah risiko inflasi yang lebih tinggi.

Selanjutnya: IHSG Melorot 0,4% ke Bawah Level 7.100 Kamis Pagi (19/6)

Menarik Dibaca: IHSG Melorot 0,4% ke Bawah Level 7.100 Kamis Pagi (19/6)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×