Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga minyak bervariasi pada hari Selasa (16/1), setelah mengalami penurunan pada sesi sebelumnya.
Pasar mempertimbangkan kekhawatiran ekonomi terhadap masalah permintaan-penawaran Amerika Serikat (AS) terkait cuaca dan berlanjutnya ketegangan di Timur Tengah yang menyebabkan lebih banyak pengalihan kapal tanker.
Harga minyak mentah Brent naik 5 sen atau sekitar 0,06% menjadi US$78,20 per barel pada 0334 GMT. Kontrak tersebut sebelumnya telah diselesaikan 14 sen lebih rendah pada hari Senin (15/1).
Sedangkan, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 20 sen atau 0,28% menjadi US$72,48 per barel setelah hari libur umum AS pada hari Senin.
Baca Juga: Harga Minyak Rebound Pada Selasa (16/1), Dibayangi Ketidakstabilan di Laut Merah
“Kekhawatiran terhadap melemahnya pertumbuhan ekonomi membebani sentimen di seluruh komoditas. Hal ini terjadi meskipun ketegangan di Laut Merah meningkat,” kata analis ANZ dalam catatan kliennya.
Saham-saham Asia turun ke level terendah dalam satu bulan, saham berjangka AS melemah dan dolar naik pada hari Selasa ini.
Dipicu oleh pernyataan hawkish dari para gubernur bank sentral yang melemahkan ekspektasi penurunan suku bunga, menjelang pidato prospek ekonomi oleh Christopher Waller dari The Fed pada pukul 16.00 GMT.
“Saat ini, sentimen menunggu dan melihat di pasar minyak relatif besar, dengan meningkatnya konflik geopolitik yang diimbangi oleh akumulasi persediaan (sebelumnya) (di AS),” kata analis CMC Markets, Leon Li.
Cuaca yang sangat dingin di AS yang dapat membatasi produksi minyak dan juga mempengaruhi operasi kilang besar juga menjadi fokus, kata para analis.
Produksi minyak Dakota Utara telah turun 400.000 hingga 425.000 barel per hari karena cuaca dingin ekstrem dan masalah operasional terkait.
Baca Juga: Update Senin (15/1): Harga Minyak Dunia Tergelincir di Tengah Konflik Timur Tengah
Di Timur Tengah, gerakan Houthi Yaman akan memperluas sasarannya di wilayah Laut Merah dengan mencakup kapal-kapal AS, kata seorang pejabat dari kelompok sekutu Iran pada hari Senin.
Seraya berjanji untuk terus melakukan serangan setelah AS dan Inggris menyerang lokasi mereka di wilayah Yaman.
Semakin banyak kapal tanker minyak yang menjauhi Laut Merah bagian selatan pada hari Senin karena gangguan tersebut. Kondisi ini memicu meningkatnya biaya pengiriman dan waktu yang diperlukan untuk memindahkan minyak dari satu tempat ke tempat lain.
Harga minyak naik 2% pada minggu lalu sebagai respons terhadap meningkatnya konflik di wilayah tersebut. Namun dibatasi oleh kurangnya dampak langsung terhadap produksi minyak, menurut para analis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News