Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Pada transaksi Senin (11/7) siang, harga minyak dunia mencatatkan penurunan. Pada pukul 13.10 WIB, berdasarkan data yang dirilis CNBC, harga kontrak minyak Brant diperdagangkan pada level US$ 46,42 per barel atau turun 34 sen dari posisi sebelumnya.
Sedangkan harga kontrak minyak AS jenis West Texas Intermediate (WTI) tercatat turun 37 sen menjadi US$ 45,04 per barel.
Penurunan harga minyak terjadi seiring adanya sinyal bahwa pengebor minyak AS sudah beradaptasi dengan penurunan harga minyak AS dan adanya indikasi baru mengenai pelemahan ekonomi di Asia.
Harga minyak juga terlihat menurun di pasar fisik. Para trader mengatakan, turunnya harga minyak merupakan hasil dari langkah refiner Asia yang menurunkan pemesanan minyak mentah akibat melonjaknya harga minyak sejak Januari lalu. Selain itu, penurunan pesanan minyak juga disebabkan oleh perlambatan ekonomi di kawasan Asia.
"Impor minyak mentah di Asia dalam beberapa bulan terakhir mencatatkan penurunan.. (namun) volume perdagangan sangat tinggi dalam setahun terakhir akibat aksi beli seiring penurunan harga minyak," jelas Ralph Leszczynski, head of research Banchero Costa.
Goldman Sachs memprediksi, harga minyak WTI akan tetap berada di kisaran US$ 45-US$ 50 per barel dalam 12 bulan ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News