kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga minyak Brent rebound tipis ke US$ 47,89 per barel pada pagi ini


Jumat, 27 November 2020 / 08:48 WIB
Harga minyak Brent rebound tipis ke US$ 47,89 per barel pada pagi ini
ILUSTRASI. harga minyak Brent naik tipis


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak bergerak tipis pada hari Jumat dalam perdagangan yang tenang karena libur Thanksgiving di pasar Amerika Serikat (AS). 

Jumat (27/11) pukul 08.30 WIB, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Januari 2021 naik 9 sen menjadi US$ 47,89, setelah turun 1,7% pada akhir sesi sebelumnya. 

Sementara harga minyak West Texas Intermediate (WTI) tak bergerak karena libur.

Kedua harga minyak acuan ini sudah menguat sekitar 6% di pekan ini, setelah AstraZeneca sebelumnya mengumumkan bahwa vaksin Covid-19-nya bisa efektif hingga 90%. Ini menjadi tambahan dari hasil uji coba yang berhasil dilakukan dua produsen lainnya yang sedang dikembangkan dalam perjuangan untuk mengakhiri pandemi terburuk dalam satu abad.

Baca Juga: WTI gagal tembus US$ 45 per barel, harga minyak tergelincir potensi banjir pasokan

Tetapi pertanyaan baru muncul terhadap vaksin yang disebut "vaksin untuk dunia" karena beberapa ilmuwan telah menyuarakan keraguan atas seberapa kuat hasil uji coba AstraZeneca. Terlebih diketahui, bahwa dalam uji coba awal, para pesarta hanya menerima setengah dosis dan baru kembali mendapatan dosis penuh dari vaksin Covid-19 itu.

"Tampaknya aksi ambil untung akhirnya terjadi saat kita memasuki akhir minggu," kata Craig Erlam, Senior Market Analyst OANDA.

Namun, "dengan WTI bertahan di atas US$ 45 dan Brent telah menyentuh US$ 49, tampaknya minyak mentah melalui masalah terburuk pasca musim panas," lanjutnya.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lain termasuk Rusia yang membentuk pengelompokan OPEC+ condong ke arah penundaan rencana kenaikan produksi minyak tahun depan, kata tiga sumber yang dekat dengan OPEC+.

Sebelumnya, OPEC+ berencana untuk meningkatkan produksi sebesar 2 juta barel per hari (bph) pada Januari. Jumlah itu, sekitar 2% dari konsumsi global karena bergerak untuk mengurangi rekor pemotongan pasokan tahun ini.

Baca Juga: IHSG bakal lanjutkan reli, simak rekomendasi saham hari ini (27/11)

Tetapi peningkatan produksi Libya berkontribusi pada kekhawatiran tentang kelebihan pasokan di pasar karena banyak orang mengabaikan saran penguncian dan bepergian.

Di sisi lain, hampir 6 juta orang AS melakukan perjalanan udara dari Jumat hingga Rabu sebelum liburan Thanksgiving karena mereka mengabaikan saran dari Pusat Pengendalian Penyakit untuk tetap di rumah, kata Administrasi Keamanan Transportasi AS.

Selanjutnya: IHSG masih perkasa, ini rekomendasi saham hari ini dari Samuel Sekuritas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×