kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.098.000   -17.000   -0,80%
  • USD/IDR 16.571   109,00   0,66%
  • IDX 8.008   -16,75   -0,21%
  • KOMPAS100 1.116   -7,41   -0,66%
  • LQ45 809   -5,92   -0,73%
  • ISSI 276   0,10   0,04%
  • IDX30 421   -3,05   -0,72%
  • IDXHIDIV20 483   -7,14   -1,46%
  • IDX80 123   -0,71   -0,57%
  • IDXV30 132   -1,87   -1,40%
  • IDXQ30 134   -2,10   -1,54%

Harga minyak berpeluang tembus US$ 60 sebarel


Jumat, 21 Oktober 2016 / 20:29 WIB
Harga minyak berpeluang tembus US$ 60 sebarel


Reporter: Petrus Sian Edvansa | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Harga minyak mendulang penguatan pada pekan ini, meski tidak signifikan. Prospek kenaikan harga minyak mentah masih terbuka seiring ekspektasi membaiknya data ekonomi China dan permintaan yang meningkat di akhir tahun.

Mengutip Bloomberg, Jumat (21/10) pukul 18.18 WIB, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Desember 2016 di New York Mercantile Exchange naik 0,22% ke level US$ 50,85 per barel. Bahan bakar fosil ini pun masih mampu naik tipis 0,17% dalam sepekan, sekalipun sempat terkoreksi hari-hari sebelumnya.

Analis Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar optimistis, harga minyak akan kembali terangkat dalam waktu dekat. Ia menilai, koreksi yang sempat terjadi pada pekan ini cenderung karena menguatnya indeks dollar AS dan rilis dari Baker Hughes yang mencatat adanya tambahan empat pengeboran minyak baru di Amerika Serikat (AS).

Namun demikian, lanjut Deddy, harga minyak sedikit terbantu dengan permintaan yang juga meningkat menjelang akhir tahun dan musim dingin.

Ia meramal, harga minyak mentah akan terdorong karena produksi akan berkurang dalam beberapa waktu ke depan. China misalnya mencatat penurunan produksi sebesar 9,8% per September dibandingkan setahun sebelumnya. "Jika kesepakatan OPEC untuk memangkas produksi jadi terlaksana, mungkin harga minyak bisa terangkat lebih jauh lagi, mungkin sampai US$ 60 per barel," proyeksi Deddy.

Selain itu, ia menilai, valuasi harga minyak akan makin ciamik karena permintaan yang bakal membaik dalam jangka panjang. Deddy optimistis, ekonomi Negeri Tirai Bambu bakal membaik meskipun data dari China yang ditampilkan pekan lalu cenderung bervariasi.

"Semua indikator teknikal pun mendukung untuk kenaikan harga minyak ke depan," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×