Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak mentah global kembali merosot menyusul penurunan kuartal-an dan bulanan terbesarnya, seiring kenaikan yang lebih besar dari perkiraan dalam persediaan Amerika Serikat dan keretakan yang melebar di dalam OPEC yang meningkatkan kekhawatiran kelebihan pasokan.
Harga minyak mentah mendekati level terendahnya di tengah krisis virus corona global yang telah membawa perlambatan ekonomi dunia dan memangkas permintaan minyak. Lihat saja, minyak mentah berjangka mengakhiri kuartal pertama tahun ini dengan penurunan hampir 70% setelah rekor kerugian pada bulan Maret.
Rabu (1/4), pukul 14.30 WIB, harga minyak mentah jenis Brent kontrak pengiriman Juni 2020 di ICE Futures turun US$ 1,02, atau 3,9%, pada US$ 25,33 per barel.
Serupa, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) kontrak pengiriman Mei 2020 di Nymex turun 35 sen, atau 1,7%, menjadi US$ 20,13 per barel, setelah menyerah kenaikan sebelumnya yang menurut para analis didorong oleh pembangunan posisi pada awal kuartal kedua 2020.
Baca Juga: Harga emas spot terus melejit menjadi US$ 1.594,89 per ons troi
Sentimen negatif datang setelah data American Petroleum Institute (API) menunjukkan, persediaan minyak mentah AS naik 10,5 juta barel pekan lalu, jauh melebihi perkiraan untuk stok minyak sebesar 4 juta barel.
"Sentimen pasar tetap suram karena tidak ada kejelasan tentang berapa lama pandemi akan berlanjut," kata Hiroyuki Kikukawa, manajer umum penelitian di Nissan Securities.
Bursa saham Asia dan berjangka Wall Street juga jatuh pada hari Rabu karena pandemi virus corona dan prospek resesi global merobek kepercayaan investor.
Hampir 800.000 orang telah terinfeksi di seluruh dunia dan lebih dari 38.800 orang telah meninggal, menurut penghitungan Reuters.