Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
Suasana bearish di pasar juga dipicu oleh keretakan dalam Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). Arab Saudi dan anggota OPEC lainnya tidak dapat mencapai kesepakatan pada hari Selasa untuk bertemu pada bulan April untuk membahas penurunan harga.
"Sangat tidak mungkin OPEC, dengan atau tanpa Rusia atau Amerika Serikat, akan menyetujui solusi volumetrik yang cukup untuk mengimbangi kerugian permintaan minyak," analis BNP Paribas Harry Tchilinguirian mengatakan dalam sebuah laporan yang dikeluarkan pada hari Selasa.
Menambah tekanan ke bawah, sumber mengatakan kepada Reuters bahwa para pejabat tinggi AS untuk saat ini mengesampingkan proposal aliansi dengan Arab Saudi untuk mengelola pasar minyak global.
Baca Juga: Hingga tengah siang harga emas spot masih bergerak naik di US$ 1.585,53 per ons troi
Administrasi Trump berencana untuk menyewakan ruang bagi perusahaan-perusahaan energi untuk menyimpan minyak di Strategic Petroleum Reserve, setelah upaya sebelumnya untuk membeli jutaan barel untuk persediaan darurat dibatalkan karena kurangnya dana.
Sebuah survei Reuters terhadap 40 analis memperkirakan Brent akan rata-rata $ 38,76 per barel pada tahun 2020, 36% lebih rendah dari perkiraan $ 60,63 dalam survei Februari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News