Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dinilai masih apik. Analis Samuel Sekuritas Indonesia Juan Harahap mengungkapkan, terdapat sejumlah faktor yang membuat saham AMMN menjadi pilihan investasi yang menarik
Pertama, AMMN merupakan satu-satunya pemain proxy copper murni yang terdaftar di Bursa Effek Indonesia (BEI). Kedua, prospek jangka panjang AMMN yang dinilai cukup solid.
Namun, perlu dicatat bahwa harga saham AMMN telah melonjak signifikan sejak melakukan initial public offering (IPO). Penguatan yang signifikan ini mengindikasikan bahwa harga AMMN saat ini sudah merefleksikan harga wajarnya.
Dus, Juan menyematkan rating hold saham AMMN dengan target harga Rp 5.500 per saham. Target harga ini mengimplikasikan price to earnings 27,4 kali.
Baca Juga: Harga CPO Masih Tertekan, Intip Prospek Kinerja Emitennya
Per pukul 11.20 WIB, saham anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) ini menguat 4,55% ke level Rp 5.750. Sebagai perbandingan, sewaktu melakukan IPO pada 7 Juli 2023, AMMN menetapkan harga penawaran di level Rp 1.695 per saham. Ini berarti, saham AMMN sudah menguat 239,23% sejak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dari sisi kinerja, Juan menilai AMMN memiliki prospek jangka panjang yang kuat. Pasokan tembaga global tidak akan tumbuh signifikan dalam jangka panjang, terutama karena cadangan yang menipis, dan kadar bijih yang lebih rendah.
Selain itu, rendahnya belanja modal untuk eksplorasi, gangguan cuaca, perubahan situasi politik, dan penundaan proyek-proyek besar global dapat mengganggu aktivitas produksi tembaga.
Di sisi lain, dia memperkirakan permintaan tembaga akan mengalami pertumbuhan yang pesat seiring dengan beralihnya dunia dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan. Perlu diingat bahwa teknologi energi terbarukan menggunakan tembaga 2 kali sampai 8 kali lebih banyak dibandingkan teknologi bahan bakar fosil.
“Potensi ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan, yang dapat menyebabkan lonjakan harga, meningkatkan optimisme kami terhadap prospek jangka panjang para pemain tembaga,” tulis Juan dalam riset, Senin (11/9).
Baca Juga: Ini Emiten yang Bakal Diuntungkan dari Rencana Penambahan Porsi Pembangkit EBT
Prospek AMMN juga ditunjang dengan cadangan yang melimpah, dimana AMMN memiliki salah satu tambang tembaga terbesar di dunia, yakni terbesar ke-2 di Indonesia setelah tambang Grasberg milik Freeport
Wood Mackenzie dalam laporannya menilai, AMMN menjalankan tambang tembaga dan emasnya dengan biaya tunai atau cash cost yang rendah. Faktor ini akan memberikan AMMN keunggulan dibandingkan pemain tembaga lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News