kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 -0,95%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Logam Industri Naik Didorong Ekspektasi Penurunan Suku Bunga


Minggu, 17 Maret 2024 / 20:36 WIB
Harga Logam Industri Naik Didorong Ekspektasi Penurunan Suku Bunga
ILUSTRASI. Harga logam industri terkerek naik beberapa hari terakhir seiring ekspektasi pemangkasan suku bunga.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga logam industri terkerek naik beberapa hari terakhir seiring ekspektasi pemangkasan suku bunga.

Berdasarkan data Bloomberg pada Jumat (15/3), harga tembaga dan timah yang mencetak nilai tertinggi tahun ini, masing-masing di US$ 9.072 per ton dan US$ 28.674 per ton. Sebulan terakhir, masing-masing telah naik 9,11% dan 5,05%.

Harga aluminium juga berada dalam tren kenaikan. Sebulan terakhir harganya naik 2,24% ke US$ 2.274,5 per ton. Sementara untuk nikel, harganya sempat ke US$ 18.000 sebelum kembali ke US$ 17.866 per ton.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, penguatan harga logam industri terkerek dengan ekspektasi penurunan suku bunga. Namun, dengan data terbaru ekonomi Amerika Serikat (AS) seperti inflasi, inflasi inti, indeks harga produsen (PPI), indeks harga konsumen (CPI) yang lebih kuat akan kembali meningkatkan dolar AS dan menekan harga komoditas.

Baca Juga: Peringatan Fitch Ratings, Tren Penurunan Harga Komoditas Jadi Momok Bagi Indonesia

Terlihat dari harga nikel yang sudah mengalami koreksi seiring dengan penguatan dolar AS. "Selain itu dengan penguatan harga nikel, wajar fund besar melakukan taking profit," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (17/3).

Karenanya, Ibrahim juga memperkirakan harga logam industri lainnya juga akan terkoreksi kembali di jangka pendek ini, sebelum kembali menguat saat pemangkasan suku bunga.

Di sisi lain, pada semester II ia memproyeksikan kenaikan permintaan logam industri seiring perkiraan meredanya konflik geopolitik di Timur Tengah dan Eropa di semester II. "Dengan usainya perang maka butuh konstruksi untuk pembangunan kembali sehingga permintaan terhadap logam-logam industri akan meningkat," paparnya.

Baca Juga: Harga Emas Ditutup Melemah, Hadapi Koreksi Mingguan Pertama Sejak Februari 2024

Selain itu, kerapnya persoalan di negara produsen dengan tenaga kerjanya juga akan berimbas pada menurunnya produksi. Alhasil, harga komoditas ini juga akan terkerek naik.

"Untuk nikel, sebagai bahan utama untuk kendaraan listrik maka harganya juga akan terkerek naik," sambungnya.

Ibrahim pun memperkirakan harga tembaga di akhir tahun mencapai US$ 10.000 per ton, aluminium US$ 2.900 per ton, dan timah US$ 30.000 per ton. Adapun untuk nikel diperkirakan sebesar US$ 20.000 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×