kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.179   21,00   0,13%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Harga Logam Industri Dihantui Lemahnya Permintaan


Kamis, 22 Agustus 2024 / 10:49 WIB
Harga Logam Industri Dihantui Lemahnya Permintaan
ILUSTRASI. Kekhawatiran terhadap permintaan masih menghantui penurunan harga logam industri. REUTERS/Aly Song/File Photo


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga logam industri dalam tren penguatan sebulan terakhir. Namun, kekhawatiran terhadap permintaan masih menghantui penurunan harga.

Berdasarkan data Trading Economics pada Kamis (22/8) pukul 10.21 WIB, harga aluminium bertengger di US$ 2.496. Lalu timah di US$ 32.276 per ton dan nikel pada level US$ 16.859 per ton. Sebulan terakhir, ketiga komoditas tersebut naik 8,8%, 7,99%, dan 4,13%.

Adapun untuk tembaga di pasar LME juga mencatatkan kenaikan di US$ 9.260 per ton hingga Rabu (21/8). Sebulan terakhir, harganya naik tipis atau 0,47% dari posisi US$ 9.216 per ton.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan, tren kenaikan bersifat sementara. 

Baca Juga: Prospek Nikel Masih Loyo, Cermati Catatan & Rekomendasi Analis Berikut

"Didorong oleh pelemahan dolar AS dan harapan pemangkasan suku bunga yang lebih agresif oleh the Fed," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (22/8).

Menurutnya, pasar masih memiliki kekhawatiran fundamental pada permintaan di tengah ketidakpastian ekonomi maupun geopolitik. Misalnya, perkembangan perang Ukraina-Russia dan Timur Tengah, pelemahan ekonomi di China, hingga potensi resesi di AS.

"Terlebih adanya revisi angka Non-Farm Payroll sebesar -818.000, yang merupakan terbesar sejak 2009 ketika terjadi resesi di AS," kata Lukman.

Selain itu, Penumpukan logam di gudang LME Singapura hingga mencapai 10 kali lipat sejak Mei 2023 juga menandakan permintaan yang lemah, terutama dari China.

Terkait pemangkasan suku bunga, Lukman menyebutkan hal itu akan memberikan efek positif terhadap harga logam industri. Namun, sentimen tersebut baru akan dirasakan dalam jangka panjang karena pemangkasan akan dilakukan secara bertahap.

Baca Juga: Harga Tembaga Siap Catat Kenaikan Mingguan Pertama dalam Enam Pekan pada Jumat (16/8)

Karenanya, investor masih cenderung memperhatikan permintaan terutama dari China. Permintaan hingga akhir tahun diperkirakan juga belum akan membaik, walau logam industri diperkirakan masih bisa sedikit lebih tinggi dari sekarang oleh pemangkasan suku bunga bank-bank sentral dunia.

Lukman memproyeksikan pada akhir tahun harga aluminium akan berada di kisaran US$ 2.600 per ton, timah US$ 33.000 - US$ 34.000 per ton, dan nikel US$ 18.000 - US$ 19.000 per ton. Sementara tembaga diperkirakan di rentang US$ 9.600 - US$ 9.800 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×