kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.287   91,00   0,59%
  • IDX 7.885   56,05   0,72%
  • KOMPAS100 1.202   6,66   0,56%
  • LQ45 977   6,75   0,70%
  • ISSI 228   0,34   0,15%
  • IDX30 498   3,28   0,66%
  • IDXHIDIV20 601   3,67   0,62%
  • IDX80 137   0,72   0,53%
  • IDXV30 140   -0,29   -0,21%
  • IDXQ30 167   0,82   0,49%

Harga Logam Bergerak Naik Jelang Pertemuan The Fed, Simak Prospek Ke Depan


Selasa, 17 September 2024 / 10:05 WIB
Harga Logam Bergerak Naik Jelang Pertemuan The Fed, Simak Prospek Ke Depan
ILUSTRASI. Petugas menata emas batangan di Butik Emas Logam Mulia (BELM) Antam Setiabudi, Jakarta, Jumat (12/7/2024). Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) naik Rp13.000 per gram dari Rp1.386.000 pada Kamis (11/7), menjadi Rp1.399.000 per gram pada Jumat (12/7) karena dipicu oleh kenaikan harga emas dunia sebesar 1,27 persen, yang mencapai titik tertinggi sejak Mei lalu. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemangkasan suku bunga The Fed mendorong harga logam menuju tren penguatan. Meski harga komoditas energi masih lesu, tetapi harga logam masih mampu merangkak naik.

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas berada di US$ 2.608 per ons troy pada Senin (16/9). Dalam sepekan, harganya naik 4,02%.

Harga perak juga naik 7,04% ke US$ 31,32 per ons troy. Sementara tembaga per Jumat (13/9) naik 3,9% ke US$ 9.308 per ton.

Presiden Komisioner HFX International Berjangka, Sutopo Widodo menilai, naiknya harga logam lantaran meningkatnya ekspektasi Federal Reserve yang akan memilih pemotongan suku bunga yang lebih agresif pada pertemuan minggu ini.

Baca Juga: Harga Emas Melonjak ke Rekor Tertinggi Karena Prospek Pemangkasan Suku Bunga

Menurut FedWatch Tool, pasar saat ini memperkirakan peluang sebesar 59% bahwa Fed akan memberikan pemotongan suku bunga sebesar 50bps. Sementara pengurangan 25 bps yang moderat berada di angka 41%.

"Ekspektasi tersebut muncul karena tanda-tanda pasar tenaga kerja yang melambat lebih besar daripada pembacaan yang lebih panas dari yang diantisipasi dalam pengukur inflasi utama minggu lalu," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (16/9).

Meski begitu, ia memperingatkan bahwa tren harga logam tersebut, khususnya perak dan tembaga akan tergantung pada data ekonomi, terutama dari China. Menurutnya, jika terjadi pertumbuhan maka akan membantu komoditas logam untuk menguat. Sebaliknya, jika mengecewakan akan meningkatkan kekhawatiran permintaan di konsumen logam teratas dunia.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang, Lukman Leong berpandangan bahwa dari ketiga logam tersebut, emas berpotensi melaju naik.

"Wala upun kenaikan parabolic ini rentan profit taking," sebutnya.

Baca Juga: Mayoritas Harga Logam Dasar Naik di Tengah Harapan Pemotongan Suku Bunga AS

Untuk perak, ia menilai harganya lebih mengekor harga emas. Sementara secara permintaan, ia melihat permintaan industri akan perak masih cenderung lemah.

Lalu untuk tembaga, Lukman memperkirakan kenaikannya akan sementara saja berkaca dari ekonomi China yang masih lesu. Namun, masih perlu dilihat kembali setelah keputusan the Fed," sambungnya.

Lukman pun memperkirakan target harga emas di akhir tahun mencapai US$ 2.700 per ons troy. Lalu perak di US$ 35 per ons troy, dan tembaga di US$ 10.000 tetapi berpotensi menjadi US$ 11.000 jika China memberikan stimulus besar pada ekonomi ketika The Fed mulai memangkas suku bunga.

Sementara Sutopo memperkirakan harga emas 2.650 per ons troy. Kemudian untuk perak di US$ 31,79 per ons troy, sementara tembaga diperkirakan di US$ 4,44 per pon.

Selanjutnya: Hampir 2 Juta Orang per Tahun Meninggal Akibat Superbug yang Kebal Antibiotik

Menarik Dibaca: IHSG Melanjutkan Penguatan Pada Pembukaan Selasa Pagi (13/9)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×