Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Minyak kelapa sawit alias CPO melesat ke level tertinggi lebih sepekan terakhir. Reli CPO terjadi karena harga yang lebih rendah memikat sebagian importir untuk mengoleksinya.
CPO untuk kontrak pengiriman Juni di bursa berjangka Malaysia (MDE) naik 1,3% ke posisi RM 3.489 atau setara US$ 1.148 per ton per pukul 9.30 WIB. Ini level tertingginya sejak 10 Maret. Adapun, hingga 14.04 WIB, harganya masih bertengger di RM 3.457 atau sekitar US$ 1.137,73 per ton.
Pekan lalu, harga minyak sawit menguat 2,4%, setelah terjun 8,1% pada pekan yang berakhir 11 Maret lalu. Harga CPO pun sudah turun 13% dari harga tertingginya dalam 35 bulan terakhir di RM 3.967 pada 10 Februari lalu, karena spekulasi meningkatnya produksi Malaysia dan Indonesia di tahun ini.
Direktur Commodity Links Pte. Vijay Mehta mengatakan, level ini cukup menarik bagi konsumen. "Banyak pembelian terjadi sekarang ini, terutama dari India, China dan Bangladesh," katanya.
Menurut Vijay, permintaan dari negara pengonsumsi terbesar minyak sawit di dunia, yaitu China dan India mulai naik seiring berakhirnya musim dingin.
Reli harga minyak sawit juga terjadi seiring naiknya harga kedelai sebagai produk substitusinya. Harga kedelai melaju karena kekhawatiran hujan akan mengancam panen di Brazil. Kontrak kedelai untuk pengiriman Mei di Chicago Board of Trade sempat naik 1,1% ke level US$ 13,7675 per bushel, sebelum diperdagangkan di US$ 13,5625 pada pukul 12.16 waktu Singapura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News