kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga komoditas pekan ini diprediksi bergerak mixed


Selasa, 15 September 2020 / 10:52 WIB
Harga komoditas pekan ini diprediksi bergerak mixed
ILUSTRASI. FILE PHOTO: The sun sets behind a crude oil pump jack on a drill pad in the Permian Basin in Loving County, Texas, U.S. November 24, 2019. Picture taken November 24, 2019. REUTERS/Angus Mordant/File Photo


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga komoditas pekan ini seperti minyak WTI, nikel, emas dan minyak sawit (crude palm oil/CPO) diprediksi akan bergerak mixed.

Analis Mirae Asset Sekuritas Andy Wibowo dalam laporan komoditas mingguannya memprediksi bahwa harga minyak WTI akan diperdagangkan mixed, mengingat kurangnya katalis positif.

Sementara itu, harga batubara global akan menarik minggu ini, mengingat perkiraan yang lebih tinggi untuk produksi crude steel Jepang bulan Agustus.

"Sebagai catatan, produksi crude steel Jepang memiliki korelasi yang kuat dengan impor hard coking coal Jepang," tulis Andy dalam laporannya, Selasa (15/9).

Baca Juga: Sektor barang konsumsi jadi jawara sejak awal tahun, simak rekomendasi analis berikut

Sementara itu harga nikel global akan diperdagangkan mixed, mengingat katalis dua sisi. Upside risk harga nikel global akan muncul dari pertumbuhan produksi industri yang lebih tinggi di China untuk bulan Agustus 2020. 

Sementara downside risk akan datang dari perkiraan yang lebih tinggi untuk inventory nikel LME. Selain itu, Andy memperkirakan harga timah dunia akan diperdagangkan mixed, mengingat kurangnya katalis positif untuk minggu ini.

Harga emas global juga diprediksi akan diperdagangkan mixed, mengingat perkiraan yang mixed untuk daya beli Amerika Serikat (AS). Menurut berita terbaru, TikTok terus maju dengan rencana penjualan operasinya di AS menjelang tenggat waktu pertengahan September 2020.

Baca Juga: Klaim akan jalankan hilirisasi batubara, Arutmin Indonesia: Kami harap ada insentif

Sebagai informasi, TikTok telah menjadi pusat negosiasi kesepakatan dan debat politik sejak awal Agustus lalu, ketika Trump mengancam akan melarang aplikasi tersebut dari AS.




TERBARU

[X]
×