Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten penambang logam diyakini masih memiliki prospek yang positif, seiring dengan stabilnya harga komoditas logam tahun ini.
Analis CGS CIMB Sekuritas Ryan Winipta menyematkan rating overweight untuk sektor pertambangan logam, khususnya nikel. Rating ini menimbang ada kemungkinan kenaikan untuk harga nickel pig iron (NPI) dari katalis reopening ekonomi China secara jangka pendek. Sedangkan katalis secara jangka panjang datang dari adanya transisi energi.
CGS CIMB Sekuritas menjadikan saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) sebagai top pick di sektor ini. Pertimbangannya adalah transformasi HRUM di bisnis nikel, track record manajemen yang kuat, dan eksposur terhadap bisnis nikel yang meningkat. Ditambah, HRUM memiliki valuasi yang menarik yang diperdagangkan pada 7,5 kali price to earnings (P/E) 2023. CGS CIMB Sekuritas merekomendasikan add saham HRUM dengan target harga Rp 2.280 per saham.
Selain HRUM, Ryan juga merekomendasikan add saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan target harga Rp 2.700. Menurut Ryan, ANTM dapat diuntungkan dari ambisi Pemerintah dalam rangka membangun ekosistem rantai pasokan untuk baterai kendaraan listrik. Ini mengingat ANTM mempunyai salah satu cadangan nikel terbesar di dunia. ANTM juga meraup keuntungan dari bisnis gold trading yang mulai tumbuh.
Baca Juga: Pemerintah Terapkan Formula HBA Baru, Emiten Mana yang Paling Diuntungkan?
Sementara itu, CGS CIMB Sekuritas menyematkan rating hold untuk saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan target harga Rp 4.730. Menurut Ryan, profil risk-reward saham MDKA cenderung ke arah downside, terutama dari rencana aksi initial public offering (IPO) anak usahanya, yakni Merdeka Battery Materials pada semester pertama 2023. Rencana IPO anak usaha MDKA tersebut justru dapat memberikan lebih banyak pilihan kepada investor untuk tema terkait hilirisasi komoditas.
Analis MNC Sekuritas Alif Ihsanario merekomendasikan beli saham MDKA dengan target harga Rp 5.560 per saham. Kinerja MDKA diekspektasikan akan positif di tahun ini, mengingat adanya aksi IPO anak usaha dan prospek yang solid untuk semua segmen bisnis logamnya.
Untuk nikel, proyeksi Alif harganya dapat meningkat hingga 3% secara majemuk untuk setidaknya tiga tahun ke depan, dengan harga rata-rata US$ 29.000 per ton di 2023, US$ 30.000 per ton di 2024, US$ 31.000 per ton di 2025, dan US$ 32.000 per ton di 2026. Proyeksi ini dengan menimbang naiknya permintaan nikel dari sektor manufaktur baja anti karat dan kendaraan listrik.
Baca Juga: Menanti Dividen Jumbo dari Emiten
MNC Sekuritas memproyeksikan harga tembaga akan cenderung normal di tahun-tahun mendatang, dengan rata-rata harga spot di kisaran US$ 9.253 per untuk 2023, US$ 9.210 per di 2024, US$ 9.128 per ton untuk 2025, dan US$ 9.055 per ton untuk 2026.
Sementara emas, kontributor pendapatan utama untuk MDKA, dinilai memiliki prospek yang sedikit lebih cerah untuk tahun ini. Harga emas berpotensi melampaui level US$ 2.000 per oz pada kuartal keempat 2023.
Proyeksi ini didukung oleh beberapa faktor pendorong yang mencakup efek perlambatan kenaikan Fed Fund Rate (FFR), meningkatnya permintaan emas batangan dari bank sentral, tren dolar indeks yang melandai sejak November 2022, dan solidnya permintaan dari segmen perhiasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News