kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga Komoditas Energi Melambung, Melampaui Kenaikan Harga Logam Mulia


Jumat, 04 Maret 2022 / 19:42 WIB
Harga Komoditas Energi Melambung, Melampaui Kenaikan Harga Logam Mulia
ILUSTRASI. Ilustrasi harga minyak. REUTERS/Nick Oxford/File Photo


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan harga komoditas logam mulia lebih rendah dari komoditas energi. Analis memandang sentimen yang mempengaruhi volatilitas harga komoditas logam mulia lebih beragam daripada komoditas energi. 

Mengutip Bloomberg, Jumat (4/3), harga komoditas energi tercatat tumbuh signifikan. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) di pasar Nymex kontrak pengiriman April naik 46,62% year to date (ytd) di US$ 109,99 per barel. 

Sementara, harga batubara kontrak pengiriman Mei di Ice Newcastle, Kamis (3/3), tumbuh 167,68% ytd ke US$ 345,45 per metrik ton. Kompak, harga crude palm oil kontrak pengiriman Mei di Malaysia Derivatives Exchange naik 56,04% ytd ke RM 6.808 per ton. 

Sedangkan, kenaikan harga komoditas logam mulia tidak setinggi kenaikan harga komoditas energi. Harga emas spot, Jumat (4/3) naik 6,45% ytd ke US$ 1.946 per ons troi. Harga perak juga naik 8,48% ytd ke US$ 25,21 per ons troi. 

Sementara harga platinum naik 12,41% ytd ke US$ 1.088 per ons troi. Hanya harga paladium yang naik signifikan, yaitu 51,73% ytd ke US$ 2.889 per ons troi. 

Baca Juga: Harga Batubara Melonjak, PLN Jamin Pasokan Batubara untuk Pembangkit

Faisyal, Analis Monex Investindo Futures mengatakan harga komoditas energi naik signifikan karena tersokong sentimen utama, yaitu pasokan terbatas. Apalagi di tengah perang Rusia dan Ukraina. 

Sentimen perang di Eropa Timur, juga mengangkat harga komoditas logam mulia. "Logam mulia diincar saat kondisi geopolitik sedang tidak pasti," kata Faisyal, Jumat (4/3). 

Namun, pilihan safe haven tidak hanya komoditas logam mulia. Faisyal mengatakan dolar AS juga kerap dijadikan instrumen safe haven. "Ada saingan antara kenaikan indeks dollar AS dengan safe haven tradisional seperti logam mulia," kata Faisyal. 

Selain itu, kenaikan harga emas berpotensi terganjal oleh rencana The Federal Reserved (The Fed) untuk menaikkan suku bunga acuannya. 

"Meski kenaikan inflasi ada di depan mata dan emas merupakan aset lindung nilai dari inflasi dan berpotensi akan diburu, tetapi pelaku pasar saat ini masih melihat sentimen mana yang akan dominan mempengaruhi pergerakan emas," kata Fasiyal. 

Hingga akhir tahun, Faisyal memproyeksikan harga emas akan berkisar di rentang US$ 1.900 per ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×