kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Harga koin Matic melejit, bagaimana prospeknya?


Sabtu, 22 Mei 2021 / 07:30 WIB
Harga koin Matic melejit, bagaimana prospeknya?


Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Koin kripto, Matic, menjadi buah bibir karena harganya yang melambung di bulan ini. Di awal bulan ini, harga koin Matic masih berada di kisaran Rp 12.000-an per koin.

Lalu, pada Selasa lalu (18/5), harga Matic berada di puncak harga tertingginya sebesar Rp 40.000 per koin. Merujuk Indodax, Jumat sore (21/5), harga Matic bergerak di rentang Rp 26.000-an per koin.

CEO Triv.co.id Gabriel Ray mengatakan, Matic sendiri saat ini sudah berganti menjadi Polygon Network yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah di blockchain Ethereum lantaran fee yang dibebankan sudah terlampau tinggi.

"Sebagai contoh, kemarin saya kirim 10.000 USDT, dikenakan biaya US$ 250 di ethereum. Bayangkan jika user hanya mengirim US$ 100 ketika jaringan ethereum sedang padat apa tidak rugi user-nya,” kata Gabriel kepada Kontan.co.id, Kamis (20/5).

Baca Juga: Mengenal XAU, token kripto berbasis emas pertama di Indonesia dari Xaurius

Menurut Gabriel, Matic membuat layer kedua di jaringan ethereum, sehingga para pengguna DeFi (Decentralized finance) dapat bertransaksi di rekanan yang bekerja sama dengan polygon, dan dengan biaya yang lebih murah dan tidak meninggalkan jaringan ethereum.

Saat ini, kata Gabriel, polygon sudah berpartner dengan beberapa DeFi yang membuat transaksi, sehingga ini membuat transaksi di beberapa DeFi ini menjadi lebih murah.

Gabriel melihat, prospek Matic saat ini masih bagus untuk investasi jangka menengah. Namun dalam jangka panjang masih belum tentu, karena model bisnisnya yang business-to-business (B2B).

“Polygon harus melakukan pendekatan  ke pemilik-pemilik DeFi untuk menggunakan solution mereka. Yang intinya jika suatu saat team developer-nya pensiun atau berhenti, maka seluruh kegiatan ini juga akan berhenti,” terang Gabriel.

Selanjutnya: Mengenal token TKO milik Tokocrypto yang menawarkan model token hybrid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×