Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Adi Wikanto
Untuk tahun ini, NH Korindo Sekuritas melihat bahwa produksi dan volume penjualan ANTM akan mulai tumbuh, meskipun memang belum signifikan. Hal ini mengingat dari sisi produksi sendiri, saat ini sedang terjadi fenomena La Nina atau cuaca ekstrem lainnya, yang terjadi di berbagai wilayah di Indonesia.
Hal ini disinyalir dapat mengganggu proses produksi. “Namun secara jangka panjang, produksi dan volume penjualan akan meningkat walaupun tidak terlalu signifikan,” sambung dia.
Diantara banyaknya komoditas jualan ANTM, Maryoki menilai komoditas yang akan mempengaruhi kinerja ANTM adalah emas dan nikel. Emas merupakan kontributor utama bagi pendapatan ANTM.
Di sisi lain, saham ANTM lebih sensitif terhadap pemberitaan atau katalis yang berkaitan dengan nikel. Sehingga, dua komoditas tersebut yang akan menjadi katalis bagi ANTM.
Baca Juga: IHSG menguat 1,50% ke 5.950 pada Senin (1/2) siang, jual bersih asing Rp 246 miliar
Namun, dengan adanya pemulihan ekonomi dan jika vaksinasi berjalan dengan lancar, maka akan menjadi tekanan untuk harga emas ke depannya. Tahun ini, harga emas diproyeksi tetap berada di kisaran US$ 1.800 per ounce.
Selanjutnya: Growth value investing, strategi ampuh ketika pasar runtuh
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News