kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Harga jual CPO mini, AALI genjot produksi


Selasa, 23 Juli 2013 / 06:43 WIB
Harga jual CPO mini, AALI genjot produksi
ILUSTRASI. KONTAN/Carolus Agus Waluyo/28/01/2022.


Reporter: Kornelis Pandu Wicaksono | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) dunia yang rendah membuat para produsennya berpikir keras mempertahankan kinerja perusahaan. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), semisal, berupaya menggenjot produksi dan penjualan untuk mengkompensasi penurunan harga jual.

Hingga Juni 2013, AALI produksi CPO AALI naik 10,6% menjadi sebanyak 704.211 ton. Peningkatan produksi itu mengakibatkan volume penjualan CPO AALI di semester I naik 16,7% menjadi 752.202 ton.

Toh, menurut analis, kinerja AALI itu sudah sesuai ekspektasi mereka. "Ekspektasi tahun ini, total penjualan AALI sebanyak 1,5 juta ton," ujar analis Batavia Prosperindo Sekuritas, Arandi Nugraha. Total penjualan CPO AALI di semester I-2013, sudah sebesar 50,1% dari target 2013.

Arandi menilai, AALI akan mencetak rekor produksi di tahun ini. Sebab, CPO yang dipanen pada tahun ini merupakan hasil tanam 2008-2009. Menurut dia, pada tahun itu, AALI menambah penanaman sawit cukup banyak, yaitu 19.000 hektare (ha) di 2008 dan 15.000 ha di 2009. Tahun ini, kelapa sawit hasil tanam 2008-2009 itu mulai masuk masa panen.

Karena itu, Arandi yakin, AALI bisa menghasilkan produksi CPO lebih besar lagi di semester II 2013. "Sekarang produsen CPO menggenjot produksi karena harga terus turun," imbuh analis MNC Securities, Dian Agustina.

Catatan Dian, rata-rata harga jual CPO AALI per Juni 2012 silam sebesar Rp 7.800 per kilogram (kg). Sedangkan, saat ini harga CPO Rp 6.600 per kg atau turun 15,38%. Tak heran jika produsen menggenjot volume penjualan CPO.

Dian menghitung, jika menengok hingga Juni 2013, penjualan CPO AALI mencapai Rp 4 triliun. Sementara, target penjualan AALI di tahun ini sebesar Rp 11 triliun. Menurut dia, target tersebut masih bisa dikejar karena biasanya produksi CPO lebih banyak di semester II.

Dian memprediksi, di semester II ini, harga CPO bisa naik dari posisi sekarang di RM 2.328 per ton menjadi sekitar RM 2.400 per ton. "Karena di Amerika Serikat produksi kedelai biasanya agak berkurang, sehingga konsumen beralih ke CPO," papar dia.

Arandi menambahkan, momen Lebaran akan meningkatkan permintaan CPO. Dia memperkirakan, ekspor CPO ke negara berpenduduk muslim besar akan cenderung menguat terutama ke India.

Karena itu, Dian yakin, laba bersih AALI di tahun ini bisa naik tipis 7,88% menjadi Rp 2,6 triliun dari tahun lalu Rp 2,41 triliun. Arandi juga melihat, AALI mempunyai kelebihan di banding perusahaan lain yaitu memiliki lahan yang sudah matang. Dia mencatat, luas lahan mature AALI mencapai 237.000 ha. Jumlah ini tiga kali lipat dari lahan milik PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).

Tapi, kata Arandi, price to earnings ratio (PER) AALI sudah sebesar 11,4 kali, mendekati PER industri 11,9 kali. Karena itu, dia merekomendasikan, hold saham yang masuk efek syariah ini dengan target harga di Rp 21.887. 

Dian juga menyarankan hold saham AALI dengan target Rp 18.500. Sedangkan, analis Indo Premier Securities, William Simadiputra dalam risetnya merekomendasikan beli saham AALI dengan target harga di Rp 22.500. Kemarin, harga AALI turun 1,71% ke Rp 17.200 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×