kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.555.000   9.000   0,58%
  • USD/IDR 16.190   15,00   0,09%
  • IDX 7.089   24,28   0,34%
  • KOMPAS100 1.050   2,99   0,29%
  • LQ45 820   -0,96   -0,12%
  • ISSI 212   2,00   0,95%
  • IDX30 421   -0,80   -0,19%
  • IDXHIDIV20 504   -0,45   -0,09%
  • IDX80 120   0,40   0,33%
  • IDXV30 124   0,56   0,46%
  • IDXQ30 139   -0,48   -0,34%

Harga Gas Alam Terus Melesat Tinggi, Ini Penyebabnya


Senin, 28 Maret 2022 / 17:31 WIB
Harga Gas Alam Terus Melesat Tinggi, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Kapal tanker liquefied natural gas (LNG)


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Yudho Winarto

"Eropa menggunakan gas alam untuk pemanas rumah dan pembangkit listrik, negara-negara yang lebih jauh terutama di Amerika Selatan membutuhkan pupuk nitrogen yang terbuat dari gas alam," ucap Wahyu.

Wahyu menyampaikan akibat masalah pasokan ketersediaan gas alam telah menyebabkan volatilitas harga yang ekstrem.

"Akibat masalah supply chain dan trend oil ditambah masalah geopolitik. Rentang harga gas alam di US$4 per mmbtu-US$ 5 per mmbtu, memang wajar," kata Wahyu

Ibrahim menyampaikan Rusia merupakan pemasok gas alam terbesar di Eropa sebanyak 40%, saat gas alam dari Rusia ke Eropa distop sehingga banyak negara membutuhkan waktu sekitar 3 tahun untuk kembali pulih dari ketergantungan dari Rusia. 

Sanksi ekonomi yang diterima Rusia dari Eropa, Inggris dan Amerika Serikat (AS), akan membuat harga gas alam semakin melambung lagi. "Ditambah peristiwa adanya sabotase jalur pipa gas yang diledakkan, sehingga membuat harga gas alam terus melonjak," kata Ibrahim.

Baca Juga: Para Pemimpin Uni Eropa Masih Berjuang Mencari Solusi Cepat Mengatasi Krisis Energi

Dalam waktu dekat, Ibrahim memproyeksikan harga gas alam berpotensi sentuh rekor kembali dengan naik ke arah US$ 6,5 per mmbtu.

Wahyu juga memproyeksikan harga gas alam masih memiliki potensi untuk bullish. Apalagi, harga minyak juga masih di level tinggi. "Wajar jika harga gas alam masih sulit untuk turun," kata Wahyu.

Sementara, dalam jangka panjang, Ibrahim mengatakan harga gas alam akan cenderung menurun. Apalagi, jika Rusia sudah berhasil menguasai Ukraina, kemungkinan harga-harga komoditas secara global berpotensi terkoreksi.

Ibrahim memproyeksikan harga gas alam berpotensi turun ke US$ 3,00 per mmbtu. Sedangkan untuk semester 1 berada di angka US$ 6,00 per mmbtu dan akhir tahun di level US$ 6,50 per mmbtu.

Wahyu memproyeksikan harga gas alam rentan terkoreksi bila di atas US$ 5 mmbtu dan untuk Resistance harga gas alam di sekitar US$ 6 mmbtu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×